KABAR BESUKI – Virus covid-19 biasanya bisa menyebar melalui droplet atau air liur, benda yang disentuh, udara, dan lain sebagainya. Orang yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah juga lebih mudah terpapar oleh virus covid-19.
Selain itu, sebuah fakta dari penelitian mengungkap hal mengejutkan bahwa ternyata, pria botak lebih rentan untuk menderita gejala virus covid-19 daripada pria yang berambut.
Para peneliti menemukan bahwa ada hubungan antara kebotakan dengan gejala virus covid-19. Bahkan kebotakan menjadi salah satu risiko tingkat keparahan pasien covid-19.
Baca Juga: Ilmuwan Mengatakan, Tidur di Akhir Pekan Ternyata Bisa Turunkan Risiko Kematian Dini
Seperti dilansir Kabar Besuki dari The Sun, studi baru yang dilakukan oleh Brown University menyebut bahwa pria botak berisiko mudah terpapar dan alami gejala berat saat mengidap covid-19. Hubungan antara kebotakan dan gejala parah ini dinilai memiliki kaitan yang sangat kuat sehingga dianggap sebagai faktor risiko.
Prof Carlos Wambier seorang pemimpin studi mengatakan bahwa kebotakan menjadi salah satu faktor risiko tingkat keparahan covid-19.
Hasil penelitian tersebut menunjukakn bahwa pria botak secara tidak proporsional rentan emninggal akibat virus covid-19 karena hormone yang ada dalam tubuhnya.
Baca Juga: Link Resmi WhatsApp Bagi-bagi Hadiah Rp175 Juta 'Cek Pin Klik', Ini Faktanya!
Menurut para ilmuwan, hal tersebut terjadi karena hormon androgen atau sekelompok hormon pria yang menyebabkan kebotakan pada pria dapat meningkatkan kemampuan virus untuk menyerang sel.