Selain itu, PGI dalam penyusunannya juga menyadari bahwa mereka dinilai berpihak pada kelompok tertentu dan mencampuri urusan di luar urusan Gereja.
Untuk itu, PGI telah mengeluarkan beberapa poin refleksi terkait kasus KPK yang telah diunggah ke situs resminya.
Dalam tulisannya, PGI menyatakan telah mendukung KPK sejak awal pembentukannya, hingga saat ini ingin dilemahkan dan disebut sebagai institusi terbaik dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
PGI juga merujuk pada istilah-istilah yang sering dilekatkan KPK belakangan ini, seperti ‘taliban’, ‘kadrun’ lain-lain yang kebenarannya tidak bisa ditakar.
Baca Juga: Orang yang Suka Posting Quotes Kata Bijak di Sosial Media Ternyata Punya IQ Rendah, Ini Penyebabnya
Apalagi, PGI juga tak luput dari kemerosotan KPK dalam beberapa tahun terakhir. Karenanya, PGI mendukung penuh upaya reformasi KPK, jika kondisinya bisa dijelaskan secara transparan.
PGI juga mendukung Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) karena merupakan aturan hukum. Namun yang dikritisi adalah pelabelan ‘taliban’, ‘kadrun’ sebagai ‘intoleran’ dengan TWK.
Oleh karena itu, PGI mengimbau pemerintah untuk secara transparan menjelaskan parameter TWK yang digunakan agar masyarakat tidak mudah mengaitkan TWK dengan stigma intoleransi, radikalisme, kader, Taliban, dll.