Vaksin Pfizer Telah Dikaitkan dengan Efek Samping Baru, Ini Menurut Peneliti

- 3 Juni 2021, 20:20 WIB
FDA: Vaksin Pfizer
FDA: Vaksin Pfizer /NDTV.COM

KABAR BESUKI - Sejak peluncuran vaksin COVID-19 di AS dimulai pada bulan Desember, pejabat kesehatan dan peneliti telah berusaha keras untuk memastikan keamanan dosis yang diberikan.

Sejauh ini, tingkat kemanjuran yang tinggi dan insiden reaksi serius yang sangat rendah terhadap suntikan akhirnya membantu menurunkan jumlah kasus secara nasional.

Tetapi sebuah studi baru telah menghubungkan miokarditis dengan vaksin Pfizer COVID sebagai efek samping baru dalam sejumlah kecil kasus.

Baca Juga: Izin Keramaian Liga 1 2021 Diterbangkan, Pemain Madura United Bersemangat Hadapi Pertandingan

Menurut sebuah penelitian yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Israel pada 1 Juni, ada 275 kasus miokarditis yang dilaporkan yang merupakan istilah medis untuk peradangan otot jantung dari lebih dari 5 juta orang yang divaksinasi yang dilaporkan antara Desember 2020 dan Mei 2021.

Tapi meskipun persentase kecil dari pasien yang terkena, para peneliti menyimpulkan bahwa "ada kemungkinan hubungan antara menerima dosis kedua (dari vaksin Pfizer) dan munculnya miokarditis di antara pria berusia 16 hingga 30 tahun."

Studi tersebut juga menemukan bahwa dari mereka yang mengalami peradangan jantung, sebagian besar menghabiskan tidak lebih dari empat hari di rumah sakit dan bahwa 95 persen dari kasus diklasifikasikan sebagai "ringan," lapor Reuters. Secara khusus, hasil penelitian menunjukkan bahwa pria berusia antara 16 dan 19 tahun adalah yang paling mungkin terkena dampaknya.

Baca Juga: Demi Mempercepat UMKM Jabar Go Digital, Ridwan Kamil Gandeng Shopee dalam Membuka Shopee Center

Berita penelitian ini muncul setelah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengumumkan pada 17 Mei bahwa Komite Penasihat Praktik Imunisasi (ACIP) sedang menyelidiki beberapa kasus miokarditis yang dilaporkan pada pasien yang telah menerima vaksin. Mirip dengan temuan penelitian Israel, badan tersebut melaporkan bahwa ada "relatif sedikit" kasus efek samping yang sebagian besar terlihat pada pasien pria yang lebih muda.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Best Life Online


Tags

Terkini