KABAR BESUKI - Admin dari akun Twitter kereta rel listrik (KRL) dihujat oleh netizen setelah menanggapi aduan pelecehan seksual dengan cara yang tidak sopan.
Sebelumnya, seorang wanita korban pelecehan seksual di KRL mengunggah sebuah video yang memperlihatkan pelaku dan kronologis kejadian yang ia alami.
Ia menceritakan jika saat itu kereta sedang dalam keadaan sangat padat. Kemudian seorang pria dengan sengaja menempelkan tubuhnya ke arah korban, dan melakukan hal yang tidak senonoh terhadap korban.
Setelah menyadari perbuatan pelaku, korban mengaku langsung menendang dan memaki pelaku hingga petugas menarik keluar pelaku dari KRL dan dibawa ke pos.
Menurut pengakuan korban, petugas tidak melakukan pelaporan lebih lanjut karena ia tidak memiliki bukti pelecehan yang dilakukan pelaku.
Hal tersebut pun diadukan oleh teman korban ke akun Twitter resmi KRL @CommuterLine.
Dalam pengaduannya, pemilik akun @ZhaRaLa mengatakan jika pelaku yang melecehkan temannya tidak ditindak lebih lanjut oleh petugas KRL lantaran korban tidak memiliki bukti.
Alih-alih mendapat penyelesaian yang baik, admin @CommuterLine pun membalas cuitan tersebut pengaduan tersebut secara tidak sopan.
"BTW kejadiannya dialami sama temen mba kan?? Bukan sama mba nya?? Kenapa gak langsung lapor polisi aja mbanya? Dan kalau lapor polisi si mba nya pun harus ada bukti," tulis admin @CommuterLine.
Tak lama kemudian, cuitan itu pun dihapus dan @CommuterLine mengganti jawaban atas pengaduan tersebut dengan bahasa yang jauh lebih sopan.
Baca Juga: Vladmir Putin Anggap Ancaman Amerika Serikat untuk Negaranya Adalah Kesalahan Besar dan Hal Klasik
Namun pihak yang mengadu telah mengambil tangkapan layar balasan @CommuterLine tidak sopan tersebut yang kemudian diviralkan oleh pemilik akun @twinklettlestar.
Setelah cuitan tersebut viral, pihak Commuter Line pun meminta maaf atas jawaban tidak sopan admin Twitter mereka.
Commuter Line mengatakan jika admin tersebut telah diberi sanksi dan akan menjalani pembinaan untuk memperbaiki layanan pelanggan.
Menanggapi hal tersebut, VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba dalam keterangan pers tertulisnya mengatakan jika KAI Commuter telah mencabut akses Twitter admin tersebut.
"KAI Commuter juga hendak memohon maaf atas kesalahan respons melalui akun Twitter resmi @commuterline yang membalas cuitan rekan korban," kata Anne Purba.
"Atas kesalahan tersebut, KAI Commuter langsung mencabut akses operator akun yang menulis balasan tersebut. Selanjutnya akan ada proses lebih lanjut dan sanksi kepada yang bersangkutan," lanjutnya.
Baca Juga: Ivan Gunawan Ternyata Pernah Sempat Benci Banget Sama Ruben Onsu Lho, Penyebabnya Gara-gara Ini
Ini bukanlah pertama kalinya kasus pelecehan seksual terjadi di dalam kereta. Sejumlah netizen pun menyarankan agar KRL perlu ditambahkan gerbong khusus perempuan agar penumpang perempuan bisa bepergian dengan lebih aman dan terhindar dari pelecehan.***