Kasus Covid-19 Varian Delta Sudah Menginfeksi Setidaknya 98 Negara, WHO: Dunia Berada dalam Masa Bahaya

- 5 Juli 2021, 13:17 WIB
Foto: Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus
Foto: Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus /@drtedros/Instagram

KABAR BESUKI - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan dunia berada dalam 'masa yang sangat berbahaya' akibat pandemi virus corona varian Delta. 

Saat ini, virus Corona varian ini telah menyebar setidaknya di 98 negara di seluruh dunia. 

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, varian yang pertama kali dilaporkan di India tersebut berbahaya karena terus berevolusi dan bermutasi. 

Baca Juga: Terbongkar Inilah Alasan Kuat Mengapa 20 TKA China Boleh Masuk ke Indonesia, Ternyata Begini

Oleh karena itu, diperlukan evaluasi yang konstan dan penyesuaian terhadap respon kesehatan masyarakat.

"Varian Delta telah terdeteksi di setidaknya 98 negara dan menyebar dengan cepat di negara-negara dengan cakupan vaksinasi rendah dan tinggi," katanya, Jumat, 2 Juli 2021, seperti dilansir Kabar Besuki dari Reuters.

Dia menambahkan, di negara-negara dengan cakupan vaksinasi Covid-19 yang rendah, pemandangan rumah sakit yang dipenuhi pasien Covid menjadi hal biasa. Hingga saat ini, belum ada negara yang keluar dari kesulitan ini. 

Dilansir dari Straits Times, pemerintah negara-negara di dunia berupaya meningkatkan kewaspadaan atas penyebaran virus Corona varian delta ini. 

Baca Juga: Anies Baswedan Tidak Fokus Selamatkan Warganya, Malah Disebut Pemimpin yang Fokus Pada Kematian

Mereka sebelumnya berupaya menyelamatkan ekonomi negara dengan sedikit melonggarkan pembatasan pergerakan dan membuka kembali perbatasan. 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyatakan,  hampir 25 persen infeksi baru di Amerika telah dikaitkan dengan varian Delta. Jumlah pasien ini naik enam persen pada awal bulan lalu.

Sementara Public Health England melaporkan, varian tersebut menyumbang 99 persen dari tes Covid-19. 

Sementara Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa menyatakan, varian Delta bertanggung jawab atas 90 persen kasus positif Covid di kawasan tersebut. 

Di Asia, virus varian ini juga menyebar hingga ke Australia. Jumlah kasus positif Covid bertambah tiap harinya dan memaksa pemerintah mempercepat proses vaksinasi. 

Baca Juga: Heboh Kelompok Pemuda Menentang Penutupan Masjid Selama PPKM, Tak Segan Bakal Mengajak Perang

Bahkan, Malaysia memberlakukan lockdown ketat untuk menekan laju pertambahan kasus harian. 

Tedros pun mendesak pemerintah segera memvaksinasi minimal 10 persen dari populasi di negaranya. Dimulai dari petugas garda depan hingga kelompok rentan. 

"Ini akan mengakhiri tahap akut pandemi dan menyelamatkan banyak nyawa," katanya. 

Dia pun mendesak para produsen vaksin seperti Pfizer-BioTech dan Moderna untuk berbagi pengetahuan dan teknologi. 

Hal ini sebagai cara untuk mempercepat pusat produksi vaksin mRNA (messenger ribonucleic acid) baru. 

"Semakin cepat kita mulai membangun lebih banyak pusat vaksin dan meningkatkan kapasitas vaksin global, semakin cepat kita dapat mengurangi lonjakan yang mematikan," tambahnya.

Baca Juga: Profil Harmoko Mantan Menteri Penerangan Era Orde Baru yang Meninggal Dunia Kemarin Malam, Simak Selengkapnya

Tedros menyebut ada dua cara melawan lonjakan infeksi saat ini. Pertama, memastikan langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial, seperti deteksi dini, pengawasan, pengujian, isolasi dan perawatan klinis, tersedia.

"Ini termasuk (pemakaian) masker, jarak fisik, menghindari tempat-tempat ramai dan menjaga area dalam ruangan berventilasi baik," katanya.

Kedua, dunia harus terbuka untuk berbagi alat pelindung, oksigen, tes, perawatan dan vaksin. Meskipun beberapa negara berbagi stok vaksin mereka, Tedros mengatakan jumlahnya masih sedikit.

"Saya telah mendesak para pemimpin di seluruh dunia untuk bekerja sama memastikan pada saat ini hingga tahun depan, 70 persen dari semua orang di setiap negara divaksinasi," katanya. 

Baca Juga: Beben Jazz Meninggal Dunia Usai Berjuang Melawan Covid-19, Sempat Kritis dan Dirawat di Rumah Sakit

Tedros menambahkan, ini merupakan cara terbaik untuk memperlambat pandemi, menyelamatkan hidup, mendorong pemulihan ekonomi yang benar-benar global dan mencegah varian berbahaya makin menyebar.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: REUTERS Straits Times


Tags

Terkini