Kemenkeu Alihkan Anggaran 26,2 Triliun Perjalanan Dinas dan Kendaraan Dialihkan untuk Penangan Covid-19

- 6 Juli 2021, 09:45 WIB
Kemenkeu Alihkan Anggaran 26,2 Triliun Perjalanan Dinas dan Kendaraan Dialihkan untuk Penangan Covid-19
Kemenkeu Alihkan Anggaran 26,2 Triliun Perjalanan Dinas dan Kendaraan Dialihkan untuk Penangan Covid-19 /@smindrawati/Instagram

KABAR BESUKI - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pemerintah akan melakukan refocusing anggaran sebesar Rp26,2 triliun untuk memenuhi kebutuhan penanganan pandemi Covid 19 dan pemulihan ekonomi.

“Dalam sidang kabinet, telah disepakati akan ada refocusing tahap selanjutnya lagi untuk membiayai adalah Rp26,2 triliun plus Rp6 triliun yang berasal dari transfer keuangan dana desa,” kata Menkeu pada keterangan pers secara daring, Senin, 5 Juli 2021, seperti dilansir Kabar Besuki dari laman resmi Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Anggaran ini digunakan untuk membiayai berbagai belanja di Kementerian Lembaga (K/L) terkait penanganan Covid 19, baik untuk vaksinasi, testing, tracing, maupun untuk biaya perawatan pasien, serta tenaga kesehatan. 

Baca Juga: Begini Cara Membuat Kartu Sakti Masuk ke DKI Jakarta, Berikut Syarat dan Mekanismenya

Penanganan kesehatan tetap menjadi prioritas pemerintah dalam menekan laju kenaikan kasus Covid 19.

“Kami melakukan penyisiran kembali. Saat ini sudah teridentifikasi Rp26,2 triliun,” ujar Menkeu.

Menkeu memastikan refocusing tidak akan mengganggu belanja K/L. Pemerintah telah mengamankan belanja K/L, seperti belanja operasional, belanja pegawai, belanja multiyears kontrak, belanja untuk pemulihan ekonomi dan penanganan Covid-19, serta belanja penanganan bencana.

Baca Juga: Harga Emas per Tanggal 6 Juli 2021, Turun 6000 Dibanding Hari Kemarin Simak dan Cek Harga Selengkapnya

Belanja yang berpotensi untuk di-refocusing adalah belanja honorarium, perjalanan dinas, paket meeting, belanja jasa, bantuan pembangunan gedung, pengadaan kendaraan, anggaran dari kegiatan yang belum dikontrakkan yang tidak mungkin akan selesai pada tahun ini.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: kemenkeu.go.id


Tags

Terkini

x