Network
KABAR BESUKI – Kasus narkoba yang melibatkan Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie memang sedang ramai jadi sorotan masyarakat, bahkan Ade Armando juga ikut beri tanggapan.
Apalagi bisa dikatakan keduanya, Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, adalah bagian dari jetset.
Nia Ramadhani adalah seorang selebriti yang selalu menarik perhatian publik, sedangkan Ardi Bakrie adalah anak dari konglomerat yang tidak biasa di Indonesia.
Menurut Ade Armando, dosen komunikasi UI, kasus narkoba Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie telah melakukan sesuatu yang penting. Kecantikan dan popularitas bukanlah segalanya.
“Bayangkan apa sih yang enggak dimiliki Nia? Secara fisik dia bisa dibilang sempurna. Dia punya suami yang gagah dan kaya, dia punya anak yang lucu dan sehat, dia punya segala hal,” tutur Ade Armando.
Tapi Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie malah sudah terlanjur mereka terjerumus menjadi pecandu narkoba.
Namun, selain itu ada hal lain yang lebih menarik untuk disimak, terkait kasus narkoba yang melibatkan Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie.
Pertama-tama, publik diperlihatkan bagaimana penegakan hukum di Indonesia berjalan dengan baik, yaitu tanpa pandang bulu.
Baca Juga: Kuasa Hukum Ardi Bakrie dan Nia Ramadhani Mengaku Sedih dengan Komentar Netizen terhadap Kliennya
Dilansir Kabar Besuki dari YouTube Cokro TV, Berbeda dengan masa lalu, yang menganggap keduanya tidak akan terkena hukum.
Ditambah lagi dengan sikap Ardi Bakrie yang terkesan terlalu tinggi untuk dipermalukan di depan umum.
Selain itu, Ade Armando juga menyebut kasus lain yang tak kalah mengerikan dari kasus narkoba Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie.
Hal ini lebih menakutkan bagi Ade Armando, karena polisi mengaku juga menangkap sejumlah spesialis yang kerap menjual narkoba kepada elite negeri ini.
Baca Juga: Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Resmi Direhabilitasi, Kuasa Hukum: Kasian Kalau Dipenjara
“Bayangkan, kalau ada orang penting semisal menteri, penegak hukum, pimpinan partai, bisa dikuasai narkoba, tinggal tunggu waktu kehancuran negeri ini. Ternyata Indonesia adalah pasar yang menggiurkan, ada gerakan terorganisir, bukan tidak mungkin mereka punya agenda politik dan ekonomi untuk menguasai Indonesia,” tutur Ade Armando.
Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, waktu pemerintah dihabiskan untuk memerangi pandemi.
Akibatnya, bisa dikatakan masuknya narkoba malah menjadi lebih longgar.***
