Menurut dia, banyak hal yang disinyalir dapat menjerat Anies Baswedan sebagai tersangka atas dugaan korupsi APBD DKI Jakarta.
"Tadi saya mengatakan hanya Rp152 miliar. Iya, bagi saya besar tapi bagi dana-dana aneh yang menguap dari APBD DKI itu termasuk kecil. Terlalu banyak pintu-pintu yang untuk membuka, mencokok Anies, atau meminta pertanggung jawaban Anies terhadap silang sengkarut penggunaan APBD DKI Jakarta,"
Baca Juga: Anies Baswedan Dikabarkan Harus Lengser, Polri Menemukan Kasus Penyegelan Dana DKI, Begini Faktanya
Rudi Kamri mencontohkan kasus rencana Jakarta untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Formula E yang memakan dana kurang lebih Rp560 miliar meski akhirnya dibatalkan karena pandemi, kemudian dia juga menyinggung isu kelebihan bayar dari TransJakarta dan Damkar DKI Jakarta serta pembangunan jalur untuk pengguna sepeda.
"Sebagai contoh, Formula E menyangkut dana Rp560 miliar. Kemudian, ada lagi kelebihan bayar dari TransJakarta. Nilainya gak tanggung-tanggung, Rp415 miliar. Kemudian, ada lagi kelebihan bayar Damkar Rp6,5 miliar. Ada, sudah terbuka. Kemudian kemarin yang ribut-ribut jalur pesepeda tapi ternyata akhirnya dibongkar, berapa dananya? Rp28 miliar. Luar biasa banyak,"
Rudi Kamri berharap agar aparat penegak hukum dapat segera melakukan tindakan tegas terhadap Anies Baswedan atas hal tersebut.
"Jadi, agak bingung saya kalau aparat penegak hukum bergeming, tidak bergerak untuk memeriksa Anies. Belum lagi dana yang tidak jelas dalam realisasi Covid yang Rp5 triliun. Bagaimana?," tuturnya.***