Sarah Gilbert Penemu AstraZeneca Mendapat 'Standing Ovation' di Turnamen Wimbledon 2021

- 20 Juli 2021, 17:08 WIB
Sarah Gilbert Penemu AstraZeneca Mendapat 'Standing Ovation' di Turnamen Wimbledon 2021
Sarah Gilbert Penemu AstraZeneca Mendapat 'Standing Ovation' di Turnamen Wimbledon 2021 /Tangkapan layar akun Youtube 60 Minutes Australia

KABAR BESUKI - Mengapa Vaksin AZ murah? karena Sarah Gilbert menyerahkan seluruh hak patennya supaya kita tidak membayar upeti kepadanya.

Pertandingan tenis Wimbledon hari ini bukan juara tenis yang diberikan tepuk tangan meriah oleh para penonton, tetapi kepada wanita berbaju merah. 
 
Seperti dilansir Kabar Besuki dari Instagram @kuyinfo, dia adalah salah satu penemu vaksin AZ, Sarah Gilbert, profesor vaksinologi di Universitas Oxford.

Di masa pandemi global yang mengamuk, ketersediaan vaksin AZ yang cepat telah menyelamatkan banyak nyawa. 
 
Meskipun AZ bukan vaksin yang paling hebat tapi Sarah bermurah hati, menghargai kehidupan dan kesejahteraan umat manusia yang menderita lebih dari nilai uang.

Dia secara sukarela menyerahkan hak paten, dan harga vaksin bisa dibilang paling murah didunia, hanya USD 2-3.
Baca Juga: Usai Luhut, Kini Giliran Erick Thohir Minta Maaf ke Rakyat Soal Penanganan Covid-19 yang Belum Sempurna

Gilbert dengan telah melepaskan hak patennya, maka berati dia kehilangan potensi mendapatkan uang yang sangat besar. 
 
Namun, dia memilih tidak mendapatkan uang dari penjualan vaksin tersebut. Dia sumbangkan termuan vaksinnya itu untuk umat manusia.
 
Perempuan lulusan studi doktoral di Universitas Hull dengan penelitian genetika dan biokimia dari Rhodosporidium toruloides ini juga berpatisipasi untuk membuat vaksin seperti malaria dan MERS.
 
Dia juga mendirikan Vaccitech, perusahaan bioteknologi yang mengembangkan vaksin dan imunoterapi untuk berbagai penyakit berbahaya termasuk kanker, hepatitis B, HPV, dan kanker prostat.
 
Sarah Gilbert adalah ahli vaksin Inggris dan Profesor Vaksinologi di University of Oxford. 
 
Dia dikenal dengan kepakarannya di bidang pengembangan vaksin melawan influenza dan patogen virus yang baru muncul.
 
Pada awal 2011, Sarah memimpin pengembangan dan pengujian vaksin flu universal. 
 
Vaksin tersebut tak konvensional lantaran tidak merangsang produksi antibodi, melainkan produksi sel-T untuk melawan flu.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Instagram @kuyinfo


Tags

Terkini

x