Menag juga mengajak pemuka agama terus menenangkan umat dan mengkampanyekan protokol kesehatan 5M agar pandemi Covid-19 ini dapat segera berakhir.
Menag juga menyinggung tentang sejarah mencatat bahwa bangsa Indonesia memiliki resiliensi atas berbagai bencana dan krisis sosial lainnya. Yaitu, suatu kemampuan untuk beradaptasi dan teguh menghadapi suatu kesulitan.
"Resiliensi bangsa kita dibuktikan dengan semangat untuk terus berupaya mencari kehidupan yang lebih baik," ujarnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam sambutannya mengatakan bahwa kasus kematian akibat Covid-19 di Jawa Tengah disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya: usia penderita yang lanjut, penderita komorbid, belum divaksin, dan terlambat melaporkan kasus pada petugas.
“Benar saat ini pasien di rumah sakit sudah mulai tertangani, efek dari penambahan tenaga dan fasilitas dari pemerintah. Namun bukan berarti kita bisa lengah dan santai menghadapi keadaan ini,” tutur Ganjar, dikutip Kabar Besuki laman resmi Kemenag.go.id.
Menko Polhukam Mahfud MD juga menyatakan bahwa pemerintah memerlukan dukungan dan peran serta dari alim ulama pengasuh pondok pesantren dan pimpinan agama guna mendukung peningkatan implementasi protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi kepada masyarakat.
Mahfud juga memaparkan bahwa saat ini banyak berita palsu atau hoax yang perlu diluruskan.
“Masih banyak berita-berita hoax yang perlu diluruskan. Pemerintah sudah berupaya sebaik mungkin menangani pandemi ini untuk itu peran serta pemuka agama sangatlah penting,” ujar Mahfud.