Covid-19 Ternyata Sudah Bocor dari Lab Wuhan Sebelum September 2019, Begini Kronologinya

- 4 Agustus 2021, 17:07 WIB
Ilustrasi gambar virus Corona
Ilustrasi gambar virus Corona /CDC/free-photos/Pexels/

KABAR BESUKI - Wabah pandemi dari virus Corona masih belum berakhir, meskipun sudah hampir 2 tahun namun  virus tersebut masih menghantui negara-negara di dunia.

Michael McCaul, anggota DPR AS dari Partai Republik merilis laporan tentang asal usul virus Covid-19, serta kesalahan Pemerintah China di Beijing dalam memperingatkan dunia tentang resiko pandemi.

Laporan ini mengutip bahwa ada banyak bukti yang mengarah bahwa virus berasal dari Wuhan Institute of Virology dan dimodifikasi secara genetik.
 
 
Wuhan diketahui menjadi tempat pertama kali terdeteksi virus Corona pada tahun 2019 lalu. Menyoal tudingan tersebut, China tegas menyangkal teori tersebut dan pihak Beijing membantah menutup-nutupi.
 
China juga berulang kali disebut menutup-nutupi proses penyelidikan di beberapa titik yang dicurigai. Namun sekali lagi, China tegas menyangkal tuduhan tersebut.
 
Sementara itu, teori lain yang berkembang dari para ahli adalah pandemi disebabkan oleh virus hewan. Virus ini kemungkinan ditularkan kepada manusia di pasar seafood dekat WIV.
 
Namun laporan partai Republik itu mengatakan sudah waktunya mengabaikan sumber pandemi dari pasar tersebut. Dituliskan jika banyak bukti yang mengarah virus bocor dari WIV.
 
"Kami juga percaya banyak bukti bahwa virus memang bocor dari WIV dan itu terjadi sebelum 12 September 2019," tulis laporan itu, seperti dilansir Kabar Besuki dari Youtube TvOneNews.
 
 
Presiden AS Joe Biden pada Mei memerintahkan badan intelijen mempercepat penyelidikan soal asal-usul virus dan melaporkan kembali dalam 90 hari.
 
Sebuah sumber yang akrab dengan penilaian intelijen mengatakan lembaga intelijen AS belum bisa menyimpulkan apakah virus berasal dari hewan atau laboratorium Wuhan.
 
Bukan hanya itu, laporan dari partai oposisi ini juga menunjukkan bukti bahwa virus memang bocor dari WIV dan terjadi sebelum 12 September 2019.
 
Mereka mengutip beberapa protokol keselamatan di laboratorium sepanjang tahun 2019, termasuk permintaan pada Juli 2019 untuk perbaikan sistem pengolahan limbah berbahaya senilai US$ 1,5 juta untuk fasilitas tersebut.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: YouTube tvOneNews


Tags

Terkini

x