Indonesia Telah Melewati 100.000 Lebih Kematian yang Diakibatkan Covid-19

- 5 Agustus 2021, 20:40 WIB
Indonesia Telah Melewati 100.000 Lebih Kematian yang Diakibatkan Covid-19
Indonesia Telah Melewati 100.000 Lebih Kematian yang Diakibatkan Covid-19 /Pexels/Edward Jenner

KABAR BESUKI - Indonesia mencatat tonggak suram lebih dari 100.000 kematian akibat Covid-19 pada Rabu 4 Agustus 2021, data dari kementerian kesehatan negara itu menunjukkan, dengan negara Asia Tenggara baru-baru ini menyumbang satu dari lima kematian secara global.

Indonesia telah berjuang melawan gelombang infeksi virus corona dan kematian yang didorong oleh varian Delta yang sangat menular selama sebulan terakhir, karena negara itu dengan cepat menjadi episentrum virus corona di Asia.

Pada hari Rabu, data menunjukkan jumlah total infeksi di Indonesia telah mencapai 3,53 juta, sementara kematian naik 1.747 menjadi 100.636, meskipun para ahli kesehatan masyarakat percaya jumlah sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi.

Baca Juga: Vaksin Moderna Dinyatakan 93 Persen Efektif, untuk Empat hingga Enam Bulan Setelah Dosis Kedua

“Indonesia membutuhkan audit kematian COVID yang komprehensif,” kata Defriman Djafri, seorang ahli epidemiologi di Universitas Andalas di Padang, Sumatera Barat, mengutip tanggapan layanan kesehatan yang kurang optimal.

Keterlambatan perawatan di rumah sakit yang dapat menyebabkan kematian Covid-19 yang dapat dicegah dan tingkat komorbiditas harus diselidiki, tambahnya.

Korban virus corona di Indonesia sekitar 50.000 pada akhir Mei, yang berarti bahwa kematian telah berlipat ganda sejak saat itu.

Kekurangan pengujian dan penelusuran semakin memperburuk jumlah kematian, kata Masdalina Pane dari Asosiasi Epidemiologi Indonesia.

"Pasien datang ke rumah sakit dalam kondisi parah atau kritis, Mereka datang ke rumah sakit untuk meninggal," tambahnya.

Baca Juga: Gunung Merapi Semburkan Awan Panas Sebanyak 6 Kali pada Hari Ini dengan Jarak Luncur 2000 Meter

Indonesia, negara terpadat keempat di dunia, memiliki jumlah kematian kumulatif tertinggi ke-12 dari virus secara global, di belakang negara-negara seperti Amerika Serikat, India dan Brasil, menurut data yang dikumpulkan oleh pelacak Covid-19 Reuters.

Negara ini juga saat ini memimpin dunia dalam jumlah rata-rata harian kematian baru yang dilaporkan, terhitung satu dari setiap lima kematian, data menunjukkan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan minggu ini ada tanda-tanda positif gelombang kedua yang menghancurkan Indonesia telah mencapai puncaknya, terutama di beberapa bagian pulau Jawa yang padat penduduk, meskipun kekhawatiran tetap ada untuk daerah lain, dan pulau-pulau terpencil pada khususnya.

Bahkan ketika kasus mulai berkurang di beberapa daerah, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pembatasan mobilitas sosial yang diperkenalkan pada awal Juli akan tetap berlaku hingga 9 Agustus di daerah-daerah yang ditentukan, termasuk di Jakarta.

Baca Juga: Fakta Kasus Warga Bekasi Tak Bisa Vaksin Gara-gara NIK Dipakai Warga Negara Asing Ternyata Begini Kejadiannya

Meluncurkan kampanye ambisius pada Januari untuk menyuntik 208 juta orang pada tahun depan, negara terbesar di Asia Tenggara sejauh ini telah memvaksinasi kurang dari 11 persen dari target itu, terhambat oleh masalah pasokan dan logistik serta keraguan vaksin.

Dalam upaya untuk mempercepat peluncuran, kementerian kesehatan mengatakan minggu ini bahwa orang-orang tanpa kartu identitas juga dapat divaksinasi, sebuah langkah yang dimaksudkan untuk menjangkau yang paling rentan di negara itu.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel News Asia


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah