Berdasarkan penelitian tersebut diamati bahwa vaksin vektor virus yang dibangun dengan menggunakan teknologi vaksin tradisional tersebut, berguna menghasilkan lebih banyak antibodi penetralisir yang dapat bermanfaat menghadapi virus Covid-19.
Sebagai informasi, vaksin yang pertama kali disetujui untuk digunakan di India itu memiliki tingkat kemanjuran sampai dengan 70 persen dan meningkat menjadi 91 persen, usai dosis kedua diberikan dengan jarak 8-12 minggu.
Vaksin ini juga meningkatkan respons antibodi yang lebih tinggi sehingga mencegah Covid-19 yang parah.
Baca Juga: Syarat dan Jenis Vaksin untuk Ibu Hamil, Teliti Sebelum Lakukan Vaksinasi
Studi lebih lanjut juga telah menegaskan AstraZeneca lebih efektif pada orang-orang yang reinfeksi atau pernah tertular sebelumnya.
Setelah diamati bahwa orang yang telah pulih dari Covid-19 dan telah mendapat dosis penuh vaksin ini, mempunyai lebih banyak antibodi dan respon penetralisir dibanding individu yang belum pernah terinfeksi Covid-19 sebelumnya.
Namun demikian, studi investigasi lebih lanjut tetap dibutuhkan untuk mengonfirmasi hal yang sama.
Para ahli menyebutkan, mereka yang telah sembuh dari Covid-19 memiliki konsentrasi sel memori-B dan T yang lebih tinggi.
Sehingga dapat mengingat infeksi dan meningkatkan respons antibodi yang lebih tahan lama dan efektif dengan vaksin tersebut.