Menurut pejabat sekolah, enam dari siswa yang diculik tersebut meninggal di penangkaran dan 15 lainnya melarikan diri pada bulan Juni lalu.
“Semua murid telah dibebaskan. Kami sekarang membawa mereka pulang,” kata kepala seminari Abubakar Alhassan dikutip Kabar Besuki dari Aljazeera.
“Saya tidak bisa memberikan angka pastinya sekarang. Kita harus menyaring mereka ketika kita sampai di rumah. Tapi tidak ada murid yang ditahan,” imbuhnya.
Dia tidak memberikan perincian tentang bagaimana para siswa dibebaskan atau mengatakan apakah uang tebusan telah dibayarkan.
Salah satu orang tua, Fati Abdullahi, yang putrinya berusia 18 tahun dan putranya berusia 15 tahun termasuk di antara para tawanan, membenarkan bahwa murid-muridnya bebas.
“Kami telah berhubungan dengan mereka yang membawa mereka pulang melalui telepon. Kami telah melacak perjalanan pulang mereka,” kata Abdullahi dikutip Kabar Besuki dari Aljazeera.
Baca Juga: Ahli Peringatkan Ancaman Varian Virus Baru Jenis Covid-22, Dinilai Lebih Mematikan dari Varian Delta
“Kami sangat ingin melihat mereka,” imbuhnya.
Editor: Yayang Hardita
Sumber: Aljazeera