Network
KABAR BESUKI - Polisi hingga sampai saat ini masih kesulitan untuk mengungkapkan siapa pelaku pembunuh dari ibu dan anak asal Subang, Jawa Barat, Tuti dan Amel.
Pasalnya sidik jari dari pelaku pembunuhan tersebut ada kemungkinan sulit untuk terdekteksi.
Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala mengatakan, dia menduga ada ritual khusus yang sengaja dilakukan pelaku pembunuh Tuti dan Amel, dengan cara dimandikan.
Seperti dilansir Kabar Besuki dari Youtube Miftah's TV, ritual tersebut dimaksudkan untuk menghilangkan seluruh sidik jari yang menempel pada jenazah kedua korban tersebut.
Menurut Adrianus, pelaku memang mempunyai banyak waktu berjam-jam untuk untuk melakukan hal tersebut.
Pelaku juga merupakan orang yang hafal seluk beluk rumah tersebut karena memiliki banyak waktu untuk memandikan jenazah sebelum dimasukkan ke dalam mobil.
Lebih dari dua pekan berlalu kematian ibu dan anak, Tuti Suhartini 55 tahun dan anaknya Amelia Mustika Ratu 23 tahun.
Penemuan kedua jenazah tersebut ditemukan di mobil Alphard di rumahnya di kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, pada hari, Rabu, 18 Agustus 2021.
Sudah puluhan saksi diperiksa guna mengungkap pelaku pembunuhan tersebut yang tega menghabisi kedua korban ibu dan anak.
Penemuan jenazah pertama kali ditemukan oleh suami korban yaitu Yosef Hidayah. Beberapa benda yang disinyalir milik korban diamankan untuk mendeteksi pelaku pembunuhan tersebut.
Penggunaan teknologi digital hingga anjing pelacak diterjunkan guna mengungkap siapa pembunuh tersebut.
Ibu dan anak gadisnya itu diketahui menjadi korban. Diduga, keduanya tewas mengenaskan akibat benda tumpul yang dibenturkan pelaku ke kepala kedua korban. Bahkan, akibat benturan benda tumpul itu, tengkorak Amalia Mustika Ratu retak.
Ditemukan juga luka robek di bibir Tuti Suhartini yang diduga akibat sabetan pisau.
Hal tersebut mengacu pada temuan awal kedua korban tersebut dan rangkaian proses penyelidikan yang telah dilakukan.***
