Beredar Pengakuan Mantan Karyawan Bongkar Penyebab NET TV Sulit Bersaing hingga Dikabarkan Nyaris Bangkrut

- 18 September 2021, 11:40 WIB
Beredar Pengakuan Mantan Karyawan Bongkar Penyebab NET TV Sulit Bersaing hingga Dikabarkan Nyaris Bangkrut
Beredar Pengakuan Mantan Karyawan Bongkar Penyebab NET TV Sulit Bersaing hingga Dikabarkan Nyaris Bangkrut /Tangkap Layar Twitter.com/@tvindonesiawkwk

KABAR BESUKI - Beredar pengakuan mantan karyawan NET TV membongkar penyebab stasiun TV tersebut sulit bersaing hingga dikabarkan nyaris bangkrut.

Pengakuan mantan karyawan tersebut diunggah oleh akun Twitter @tvindonesiawkwk dalam bentuk screenshot dan unggahan tersebut telah memperoleh lebih dari 1.100 retweet dan lebih dari 4.800 likes.

"Dari kemarin pada nanyain N3T TV. Nih testimoni dari ex salah satu karyawan nya, dari PHK massal hingga desas desus mau dijual ke grup nya pak HaTe. Ralat, em*** disini yang dimaksud em te ka bukan em en si, maapkeun mimin," kicau akun Twitter @tvindonesiawkwk pada Jumat, 17 September 2021.

Baca Juga: NET TV Hadirkan Drama Korea Terbaru di Bulan September 2021: Ada Zombie Detective dan Descendants of The Sun

Beredarnya pengakuan mantan karyawan NET TV tersebut menjadi viral karena selama ini NET TV dikenal banyak menyajikan berbagai konten yang benar-benar merepresentasikan selera generasi milenial, khususnya pada tahun 2013-2018 ketika Wishnutama masih menjabat sebagai CEO.

Tak mengherankan jika hashtag terkait program NET TV di masa kepemimpinan Wishnutama kerap menjadi trending topic di media sosial khususnya Twitter, akan tetapi hal tersebut justru bertolak belakang dengan laporan rating dan share yang dirilis oleh Nielsen Media Research (NMR).

Faktanya, program NET TV nyaris tak pernah menduduki jajaran peringkat atas kecuali saat ada momen tertentu seperti grand final Torabika Bhayangkara Cup 2016 yang membawa NET TV merangsek ke peringkat ketiga dalam pemeringkatan harian, hanya kalah dari RCTI dan ANTV yang masing-masing berjaya melalui Anak Jalanan dan Uttaran pada masanya.

Baca Juga: Sinopsis Drama Korea Tunnel Tayang di NET TV Mulai 15 September 2021: Perjalanan Lintas Waktu Ungkap Kebenaran

Berdasarkan pengakuan mantan karyawan tersebut, NET TV sejatinya memiliki modal berharga karena sebagian besar SDM NET TV merupakan mantan karyawan Transmedia (khususnya Trans TV), termasuk Wishnutama dan beberapa koleganya.

"N3t itu kan mostly karyawannya ngangkut dari Transcorp, yg mana Mas Tama jg ya jebolan dari situ. Termasuk beberapa nama yg kalo kalian suka nonton program2 Trans sampe credit title akan familiar sama nama2 kayak R*** Y Ap****, Q***** J**** dll," demikian pengakuan salah seorang mantan karyawan NET TV sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari akun Twitter @tvindonesiawkwk.

Mereka dikenal memiliki idealisme tinggi dan konsep program yang edgy, namun justru cenderung minim penonton berdasarkan laporan dari Nielsen Media Research, berbanding terbalik dengan karya-karya mereka selama masih bekerja di Transmedia.

Dengan kondisi seperti ini, NET TV terlihat sangat sulit untuk bersaing dengan stasiun televisi lainnya, apalagi untuk menjadi televisi terestrial nomor satu di Indonesia.

"Mereka jujur idealis banget selalu punya konsep yang bagus, kiblat mereka juga ke program2 Amrik (bisa dilihat dari program2 lamanya N3t) CUMAAAANNN GADA YG NONTONNN. Ya ada sihhh tapi ga sebanyak TV lain. Makanya rating dan sharenya sering jeblok (udah mah emg persaingannya antar program antar televisi tiap jamnya ga seimbang, ya gimana mau rating bagus)," ujarnya.

Baca Juga: Sinopsis Weightlifting Fairy Kim Bok Joo Tayang di NET TV Mulai 2 September 2021

Karena fakta tersebut, NET TV sulit untuk membukukan keuntungan seperti yang diharapkan oleh pemegang saham, bahkan balik modal pun juga tidak tercapai hingga tahun 2018 lalu.

NET TV juga sempat dikabarkan nyaris bangkrut bahkan akan dijual ke Emtek yang menaungi SCTV, Indosiar, dan O Channel, namun Indika Group selaku NET TV memutuskan untuk tidak menjualnya.

"At the end, N3t ini jadi kaya bakar duit aja. Tapi ownernya masih sayang makanya gak dijual padahal gosipnya udah mau ditawar ma grupnya Em***," katanya.

Sementara mengenai lingkungan kerja, mantan karyawan NET TV tersebut mengaku sangat enjoy karena tingginya rasa kekeluargaan antar sesama karyawan, terlepas dari adanya persaingan antar individu untuk mencapai target pribadi. Namun itu tak berarti apa-apa di mata pengiklan maupun investor.

"Kalo soal lingkungan kerja jujur ASIK BANGETTTT kek kekeluargaan bgt gt.. sikut2an ya ada tapi gak jahat. Yg ampe udah pada resign jg mostly masih berhubungan baik. Jujur juga N3t tuh aduh gimana ya SDM-nya oke punya cuman gimana yak pengiklan, investor, dll kan liatnya dari rating..," ujar dia.

Baca Juga: Sinopsis Drama Korea Tunnel Tayang di NET TV Mulai 15 September 2021: Perjalanan Lintas Waktu Ungkap Kebenaran

Dari segi target penonton, NET TV sesungguhnya mengincar segmen menengah ke atas (upper middle), yang disebut-sebut jarang menonton televisi (meski Nielsen mencatat penonton kelas upper middle juga lebih banyak menonton stasiun TV lain).

Sementara terkait kebijakan iklan, awalnya NET TV juga membatasi penjualan dalam bentuk product placement sebagaimana yang diinginkan Wishnutama demi kenyamanan penonton.

"Dulu tu N3t targetnya penonton kelas menengah ke atas pula yang mana ya mereka banyakannya gak nonton TV.. trs Mas Tama tuh gasuka banget layar yang 'bala' kayak product placement berantakan, terus iklan yang ngebentuk frame gt2 makanya sebenernya bikin enak ditonton...," ucapnya.

Akan tetapi pada akhirnya, mau tidak mau NET TV terpaksa 'menyerah' dengan realitas pasar penonton televisi Indonesia agar tetap bertahan hidup.

"Tapi ya gt lah heuheu mau gamau lama2 mesti nurutin kesukaan pemirsa juga kan buat bertahan," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Twitter @tvindonesiawkwk


Tags

Terkait

Terkini

x