Kriminolog Ikrak Sulihin Sebut Ada Indikasi Pembunuhan Berencana di Balik Tragedi Subang, Begini Alasannya

- 25 September 2021, 13:15 WIB
Kriminolog Ikrak Sulihin Sebut Ada Indikasi Pembunuhan Berencana di Balik Tragedi Subang, Begini Alasannya
Kriminolog Ikrak Sulihin Sebut Ada Indikasi Pembunuhan Berencana di Balik Tragedi Subang, Begini Alasannya /Ilustrasi/DeskJabar/

"Sebenarnya kalau dari sisi kriminologi, pembunuhan itu tipologi kejahatan yang cenderung dilatarbelakangi oleh adanya dispute interpersonal. Jadi jarang sekali ada pembunuhan yang dilakukan oleh stranger atau oleh orang asing, kecuali yang bersifat 'instrumental'," katanya.

Ikrak Sulihin mengutip beberapa penelitian yang menyebut bahwa pembunuhan umumnya dilatarbelakangi oleh sejumlah motif tertentu.

Motif-motif tersebut antara lain sakit hati, dendam, atau berbagai persoalan lainnya seperti urusan percintaan atau asmara hingga pekerjaan.

"Kalau mengacu pada studi-studi, itu tergantung dalam konteks situasionalnya ya. Jadi konteks situasional yang mengacu pada relasi antar manusia. Bisa karena sakit hati, dendam, atau ada persoalan dalam hubungan percintaan dan seterusnya, tapi bisa juga disebabkan oleh adanya dispute dalam relasi pekerjaan," ujar dia.

Baca Juga: Pembunuhan Subang Diduga Sudah Direncanakan, Kriminolog Sebut Pasti Motifnya Karena Sakit Hati atau Dendam

Ikrak Sulihin mengaku tak mau berspekulasi terkait motif pembunuhan Tuti dan Amel yang diduga dilakukan oleh Yosef.

Namun, pihaknya yakin bahwa kepolisian terus berupaya keras mencari berbagai kemungkinan motif di balik tragedi Subang yang menghebohkan publik.

"Saya tidak mau berspekulasi, tetapi biasanya di dalam kasus-kasus seperti ini akan selalu diawali oleh pencarian terhadap kemungkinan-kemungkinan dispute, persoalan, atau konflik yang kemungkinan terjadi antara korban dengan orang-orang tertentu yang diperkirakan sebagai pelaku," ucapnya.

Ikrak Sulihin juga menduga, ada unsur pembunuhan berencana di balik tragedi Subang yang diduga dilakukan oleh Yosef, karena terduga pelaku dinilai tak bisa 'berdamai' dengan perasaan yang dia miliki terhadap korban.

"Biasanya kasus-kasus pembunuhan yang dilatarbelakangi oleh persoalan interpersonal, itu selalu kemungkinan berencana. Artinya, memang sudah sesuatu yang ada pentahapan. Tahapan pertama misalnya dia sakit hati, kemudian dia tidak bisa lagi mengakomodasi atau 'berdamai' dengan perasaan yang dia miliki. Kemudian dia masuk pada tahapan berikutnya yaitu melakukan pembalasan," tuturnya.***

Halaman:

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube tvOneNews


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah