Natalius Pigai Bantah Tudingan Rasisme pada Kicauan yang Menyebut Kata Jawa Tengah, Jokowi, dan Ganjar

- 5 Oktober 2021, 10:58 WIB
Natalius Pigai Bantah Tudingan Rasisme pada Kicauan yang Menyebut Kata Jawa Tengah, Jokowi, dan Ganjar
Natalius Pigai Bantah Tudingan Rasisme pada Kicauan yang Menyebut Kata Jawa Tengah, Jokowi, dan Ganjar /Natalius Pigai/Twitter.com/@NataliusPigai2

KABAR BESUKI - Aktivis HAM Natalius Pigai membantah tudingan rasisme pada kicauan yang menyebut kata Jawa Tengah, Jokowi, dan Ganjar beberapa hari lalu.

Natalius Pigai menemukan adanya sebuah anomali demokrasi ketika ada sebagian dari rakyat yang pro kekuasaan diberikan 'keistimewaan' untuk berbuat apapun sepanjang berpihak pada kekuasaan.

"Itulah namanya anomali demokrasi. Jadi namanya dinimpai oleh rakyat, rakyat yang bagian daripada kekuasaan itu tidak bisa disebut rakyat karena mereka dilindungi oleh otoritas," kata Natalius Pigai sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Refly Harun pada Senin, 4 Oktober 2021.

Baca Juga: Natalius Pigai Dituduh Rasis Terhadap Ganjar dan Jokowi, Pigai: Kasus Ini Dimunculkan Terkait Politik

Natalius Pigai menganggap laporan dari seseorang ke Polda Metro Jaya untuk dirinya merupakan hal yang wajar dilakukan di negara hukum.

Natalius Pigai juga mengaku menghormati keberadaan pendukung Jokowi dan Ganjar Pranowo, namun mereka tak pernah bertanya mengenai substansi dari kicauan dirinya.

"Orang yang melaporkan saya ke Polda menurut saya itu sah-sah saja dan mereka menggunakan hak konstitusionalnya untuk mencari keadilan. Karena itu kita juga menghormati mereka, apalagi mereka adalah bagian dari simpatisan Pak Jokowi dan juga Pak Ganjar Pranowo. Tapi mereka tidak pernah bertanya kepada kita, sebenarnya substansi daripada tweet ini apa?," ujarnya.

Baca Juga: Natalius Pigai Ngaku Dirinya Tak Suka dengan PDIP: Saya Penyayang Umat Islam, Ideologinya Tidak Nyambung

Natalius Pigai menilai, sebagian pendukung Jokowi dan Ganjar cenderung melihat kicauan dirinya sebagai kicauan bernada rasisme tanpa memperhatikan substansi yang sesungguhnya.

Dia juga menilai, pendukung Jokowi dan Ganjar menuding dirinya seolah-olah menghina presiden dan menciptakan keonaran tanpa dasar yang jelas.

"Jadi mereka memahami tweet yang saya tulis sebagai tweet rasis, itu yang pertama. Yang kedua, itu penghinaan terhadap presiden. Terus yang ketiga, itu membuat keonaran," katanya.

Baca Juga: Natalius Pigai Sebut Papua Kerap Jadi Alat Kapitalisasi Politik: Saya Merasa Itu Tidak Adil

Untuk meluruskan isu yang beredar, Natalius Pigai mengatakan bahwa kata Jawa Tengah yang dimaksud pada kicauan dirinya adalah sebagai sebuah provinsi, bukan suku atau ras.

Atas dasar tersebut, Natalius Pigai menyebut tudingan rasisme yang ditujukan kepada dirinya tak bisa dipertanggungjawabkan.

"Konteksnya untuk memahami Jawa Tengah ini, frasa Jawa Tengah itu sendiri, artinya provinsi bukan ras. Karena itu ketika saya dinyatakan menyebarkan ujaran rasis, terbantahkan," ujar dia.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Pembela Papua 'Garis Keras', Akhirnya ‘Rahasia’ Natalius Pigai Langsung Terbongkar

Mengutip pendapat Ferdinand Tonnies, Nataluis Pigai menyebut tindakan rasisme baru bisa dikatakan sah jika ditujukan kepada suatu komunitas secara langsung.

Komunitas yang dimaksud adalah komunitas masyarakat yang memiliki kesamaan pertalian darah.

"Yang dimaksud dengan rasis itu adalah kalau pendekatan Ferdinand Tonnies, itu adalah paguyuban atau gemmeinschaft, di mana kita merujuk langsung kepada komunitas dengan pertalian darah yang sama," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x