Tanggapi Aksi Polisi yang Banting Mahasiswa Saat Demo, Refly Harun: Petugas Keamanan Gagal Mengamankan

- 14 Oktober 2021, 12:14 WIB
Tanggapi Aksi Polisi yang Banting Mahasiswa Saat Demo, Refly Harun: Petugas Keamanan Gagal Mengamankan
Tanggapi Aksi Polisi yang Banting Mahasiswa Saat Demo, Refly Harun: Petugas Keamanan Gagal Mengamankan /Tangkap Layar YouTube.com/Refly Harun

KABAR BESUKI - Kejadian demo di Tangerang yang disertai insiden aksi polisi membanting mahasiswa menuai banyak kecaman publik.

Pakar hukum tata negara Refly Harun turut menanggapi aksi polisi yang membanting mahasiswa saat demo di depan Kantor Bupati Tangerang.

Refly Harun mempertanyakan sikap polisi yang kerap bertindak represif hampir setiap aksi demo berlangsung.

"Kenapa setiap ada demo ini tindakannya selalu represif? Padahal demo ini dijamin konstitusi dan undang-undang, kan aneh. Setiap ada demo pasti ada kerusuhan, padahal petugas itu berkewajiban mengamankan demo karena itu hak konstitusional," kata Refly Harun sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Refly Harun pada Rabu, 13 Oktober 2021.

Baca Juga: Mahasiswa Dibanting Polisi Saat Demo di Tangerang, Rocky Gerung: Indonesia Sedang Menuju Otoritarianisme

Refly Harun menilai petugas keamanan atau polisi telah gagal mengamankan aksi demo di Tangerang kemarin.

Menurutnya, polisi harus betul-betul bersikap profesional dalam mengamankan demo dan bukan membungkam suara kritis dari peserta demo.

"Jadi kalau demo itu rusuh, berarti petugas keamanan gagal mengamankan demonstrasi tersebut. Seharusnya jangan ditimpakan kepada peserta demo, tapi coba keamanan yang betul-betul profesional mengamankan unjuk rasa tapi bukan melarang unjuk rasa," ujarnya.

Refly Harun menyarankan agar setiap aksi demo dilakukan secara damai dan mengedepankan negosiasi antara polisi dengan peserta demo serta pihak terkait.

"Harusnya unjuk rasa itu dikawal dan bisa dengan damai. Caranya apa? Bernegosiasi. Misalnya kalau mau datang ke Kantor Bupati, menemui bupati, kenapa tidak misalnya disuruh masuk ke halaman, dilokalisir, silahkan sampaikan aspirasi demonstrasi, lalu beberapa perwakilannya disuruh menghadap untuk berdialog dengan Bupati kalau memang dibutuhkan seperti itu," katanya.

Baca Juga: Heboh Polisi Banting Mahasiswa yang Demo di Tangerang, Fadli Zon: Ini Masuk Kategori Police Brutality

Ketika polisi bertindak represif disebut karena adanya provokator, Refly Harun justru menanggap pentingnya fungsi pengamanan untuk memastikan tak ada provokator yang dianggap memicu kericuhan.

Refly Harun menegaskan, polisi harus bisa memastikan agar aksi demo tetap berjalan sesuai dengan alur konstitusionalnya.

"Orang bilang karena ada provokator, justru itulah fungsi pengamanan untuk memastikan tidak ada provokator yang bisa membuat aksi demonstrasi ini kemudian tidak berjalan pada alur konstitusionalnya," ujar dia.

Baca Juga: Polisi yang 'Smackdown' Mahasiswa Sudah Minta Maaf Sampai Salaman Cium Tangan ke Orang Tuanya

Meski demikian, Refly Harun tetap tak membenarkan sikap polisi yang membanting salah satu mahasiswa yang menjadi peserta aksi demo seperti yang terjadi kemarin.

Refly Harun juga meminta oknum polisi yang membanting mahasiswa saat aksi demo agar diberikan sanksi tegas, meski sudah ada permohonan maaf terhadap keluarga korban.

"Sekali lagi, ini tentu tidak bisa dibenarkan ada aksi unjuk rasa dengan membanting seperti ini. Untungnya, Polresta Tangerang cepat bertindak dan kemudian mempertemukan korban dan polisi yang membanting serta ada permohonan maaf. Tapi itu saja tidak cukup, tetap harus diberikan sanksi karena kelakuan seperti itu sudah berulang-ulang dalam menangani aksi demonstrasi," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Terkait

Terkini

x