"Sementara mereka yang memiliki hati nurani, pasti berpikir dan berharap bahwa ini tidak benar rasanya, tidak terbukti. Dan kalaupun terbukti, tidaklah sesangar atau seseram yang dibayangkan, seperti misalnya menghadiri baiat dan lain sebagainya," ujarnya.
Refly Harun juga menduga kuat bahwa akan ada pihak-pihak yang ingin mencari panggung di balik kasus Munarman, Habib Rizieq, maupun Laskar FPI.
Dia juga menyebut, orang tersebut tak jauh-jauh dari lingkaran kekuasaan dan mengaku bersuara mewakili kepentingan kekuasaan.
"Saya tahu komentar apapun soal kasus Munarman, Habib Rizieq, kemudian Laskar FPI, pembubaran FPI itu sepertinya siap-siap saja ada pihak yang mau nimpeh. Dan biasanya yang selama ini mengaku dan kerap bersuara mewakili kepentingan penguasa," katanya.
Lebih lanjut, Refly Harun menegaskan bahwa masyarakat sangat berharap adanya keadilan hakiki yang dapat mengungkap kebenaran dugaan kasus yang menyeret nama Munarman.
"Apakah iya, pemerintahan Presiden Jokowi ingin memenjarakan orang? Kan tidak begitu logikanya. Logikanya adalah, kita mencari kebenaran dan keadilan yang hakiki, yang bisa mengungkapkan kebenaran kasus ini," ujar dia.
Refly Harun juga menilai, tuduhan yang dialamatkan terhadap Munarman terkait dugaan keterlibatan dalam aksi terorisme merupakan tuduhan yang sangat berat.
Terlebih, dalam tuduhannya Munarman disebut telah terlibat dalam baiat dengan kelompok ISIS.