Banyak kalangan menilai, tindakan oknum anggota TNI tersebut sebagai bentuk abuse of power karena melakukan tindakan yang tak seharusnya dilakukan oleh anggota TNI.
Akan tetapi hingga kabar ini beredar luas, pihak TNI khususnya Korem Surya Kencana belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait kejadian di ponpes milik Habib Bahar beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Viral Video Habib Bahar Dilarang Ceramah, Refly Harun: Kita Mau Mengundang Lagi Otoritarianisme
Rocky Gerung mengungkapkan bahwa TNI sesungguhnya memiliki aspek pembinaan teritorial dalam konteks menjaga stabilitas wilayah.
Meski demikian, dia juga menegaskan bahwa anggota TNI tak dapat bertindak semena-mena saat terjun ke wilayah masyarakat sipil dengan kekuasaan yang dimilikinya.
"Tentu saja ada yang disebut aspek pembinaan teritorial dari kalangan TNI, tapi itu artinya pertemuan antara pejabat militer dengan masyarakat sipil tidak boleh terjadi di dalam headline publik, menganggap dia adalah Danrem, kan nggak bisa begitu kan?," ujarnya.
Rocky Gerung menegaskan bahwa sudah sepatutnya setiap anggota TNI untuk kembali memahami dan menjalani tupoksinya dengan baik dan benar.
Mantan pengajar sekaligus alumni Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan, TNI seharusnya 'kembali ke barak' dan tak sepatutnya mencampuri urusan masyarakat sipil karena bertentangan dengan asas demokrasi.
"Jadi sekali lagi, kita mau balik pada prinsip reformasi 'back to barrack', bahwa tentara itu kembali ke barak, jangan masuk ke dalam wilayah sipil. Sejengkal pun gak boleh, karena itu melanggar asas demokrasi," ucapnya.