Network
KABAR BESUKI - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat masih menjadi pertanyaan semua masyarakat yang ikut memantau proses pelaksanaan kasus tersebut.
Masih diingat, kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu yang terjadi pada tanggal 18 Agustus 2021 hingga kini masih belum menemui titik akhir.
Meskipun pihak kepolisian sudah menunjukkan sketsa wajah yang disinyalir sebagai pelaku pembunuhan tersebut, akan tetapi pelaku ataupun tersangka masih belum ditangkap.
Kasus yang dinilai pihak kepolisian sebagai kasus yang luar biasa, dikarenakan hampir di semua TKP pelaku pintar memanipulasi sehingga Polisi kesulitan untuk melacaknya.
Baca Juga: Harga Emas Antam Melonjak Naik Hari Ini 4 Januari 2022 UBS Justru Anjlok, Berikut Daftar Lengkapnya
Mulai dari pengolahan Tempat Kejadian Perkara yang dilakukan berkali-kali guna memastikan siapa sebenarnya pelaku teraebut hingga melakukan autopsi sebanyak 2 kali untuk mencari bukti-bukti terkait.
Munculnya sketsa yang diberikan oleh pihak kepolisian membuat Yoris, anak sekaligus kakak kandung dari korban seakan-akan yakin bahwa pembunuhnya masih berada dalam lingkup keluarganya.
Berpindahnya kuasa hukum Yoris yang pertama, Achmad Taufan Soedirjo ke kubu ayahnya, Yosef Hidayah yang menjadi satu naungan kuasa hukum dari Rohman Hidayat membuat banyak pihak bertanya-tanya.
Mengapa Yoris berpindah kuasa hukum setelah sekian lama ia bersatu dengan Danu di bawah naungan kuasa hukum Achmad Taufan Soedirjo.
Kasus tersebut kian membuat dilema, pasalnya kedua kubu kini saling tuding terkait masalah sketsa wajah yang sudah dipublikasikan oleh pihak kepolisian.
Menurut Yosef, ayah sekaligus suami dari korban sempat menaruh curiga terhadap sketsa wajah pelaku.
Bukan tanpa sebab, Yosef meyakini bahwa sketsa wajah pelaku hampir mirip dengan sosok 3 orang yang menjadi saksi kasus pembunuhan istri dan anaknya.
"Ada kecocokan sketsa wajah dengan 3 orang yang menjadi saksi dalam kasus ini," ungkap Rohman atas dasar pernyataan dari Yosef Hidayah, seperti dilansir Kabar Besuki dari YouTube MISTERI MBAK SUCI.
Namun, tidak dijelaskan secara gamblang siapa ketiga orang yang dinilai mirip dengan sketsa wajah yang diberikan oleh pihak kepolisian.
Hingga saat ini pihak kepolisian terus melakukan upaya untuk menangkap dalang dan pembunuh dari Tuti dan Amel.
Kecocokan terhadap saksi yang mengarah kepada seseorang kian dipertajam dengan judul dalam tayangan YouTube di chanel MISTERI MBAK SUCI, "PAK ROHMAN BERPENDAPAT SKETSA COCOK DENGAN SAKSI YANG BERUBAH-UBAH BERI KETERANGAN SAAT DIPERIKSA SLM INI,".
Hal tersebut membuat kubu dari Danu yang dalam hal ini kuasa hukumnya angkat bicara mengenai penyudutan yang diarahkan kepada kliennya.
Danu sendiri dinilai kubu Yosef selalu memberikan keterangan yang berubah-ubah saat dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Usia muda dan merasa tertekan yang membuat Danu acap kali tidak stabil dan seakan ragu memberikan sebuah keterangan.
Penyangkalan terhadap tuduhan tersebut langsung diungkapkan oleh pihak kuasa hukum Danu, Achmad Taufan Soedirjo.
"Tuduhan yang tidak mendasar karena sketsa wajah tersebut jelas tidak ada kemiripan dengan klien kami," ungkap Achmad Taufan di dalam YouTube chanel milik Heri Susanto.
Menurutnya sketsa tersebut jelas tidak ada kemiripan dengan sosok Danu yang saat ini menjadi kliennya.
Pasalnya sketsa tersebut hanya menunjukkan bagian belakan dan samping dari wajah pelaku, dan itupun juga tidak mirip.
Perseteruan tersebut semakin membuat runyam, mereka yang seharusnya kompak untuk menyelesaikan masalah ini justru berdebat mengenai sketsa wajah yang sudah diberikan dan dipublikasikan oleh pihak kepolisian.
Namun, dari pihak Danu maupun Yoris beserta Yosef tetap mendukung langkah dari pihak kepolisian untuk menyelesaikan masalah yang sudah lebih dari 4 bulan berlalu.
Mereka berharap Polisi segera menangkap pelaku yang selama ini telah membuat keluarga resah terhadap ulahnya yang tega dan keji membunuh 2 orang yang mereka cintai.***
DISCLAIMER: Artikel ini merupakan pembahasan dari akun YouTube, terkait benar tidaknya permasalahan ini masih menunggu hasil pemeriksaan dari kepolisian.
