“Kepada Bapak Jaksa Agung, tolong permintaan saudara Arteria Dahlan itu jangan dipenuhi,” kata Ono Surono seperti dikutip Kabar Besuki dari Instagram @ono_surono.
“Tidak perlu Pak Asep diganti hanya gara-gra memakai bahasa sunda, dan PDIP sangat menghormati betul keberadaan Jawa Barat, keberadaan orang-orang sunda, termasuk bahasanya,” imbuhnya.
Ono Surono juga mengatakan bahwa Jawa Barat adalah tempat Bung Karno pertama kali menciptakan Marhaenisme dan semangat untuk memerdekakan Indonesia.
“Karena bagaimanapun Bung Karno menciptakan Marhaenisme bagaimana Bung Karno juga mempunyai semangat untuk memerdekakan Indonesia dari Jawa Barat, sejarah Bung Karno itu dari Jawa Barat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ono Surono mengatakan bahwa apa yang disampaikan Kejaksaan tinggi saat rapat menggunakan bahasa Sunda itu hanya bertujuan untuk mendekatkan diri sebagai orang pimpinan dan tidak bermaksud apa-apa.
Oleh karenanya, ia meminta agar jaksa agung tidak memenuhi permintaan Arteria Dahlan untuk memecat Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) hanya karena berbahasa sunda.
“Sehingga saya yakin apa yang disampaikan oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat dengan menggunakan bahasa sunda dalam rapat itu tidak bertujuan apa-apa, dan itu bertujuan bagaimana mendekatkan seorang pimpinan kepada bawahannya yang mayoritas juga berbahasa sunda,” jelasnya.
“Kepada bapak Jaksa Agung tolong permintaan saudara Arteria Dahlan untuk tidak dipenuhi, tidak perlu Pak Asep diganti hanya karena memakai bahasa sunda,” pungkasnya.***