“Kalau Presiden Jokowi visinya adalah membangun Istana, dia lupa kalau istana itu semen doang, sementara semen sosial kita justru yang retak,” jelasnya.
“ pemerintah tidak mampu mengambil kurikulum yang lebih humaniora, gagal di bidang humaniora tapi yang dipamerkan adalah ekonomi kita akan bertumbuh, ibu kota akan jadi smart city, tapi people nya gak smart karena kebijakan negara yang secupit,” tandasnya.***