Varian Baru HIV Ditemukan di Belanda, Disebut Mampu Hancurkan Kekebalan Tubuh Dua Kali Lipat

- 4 Februari 2022, 11:15 WIB
ilustrasi Virus HIV varian baru ditemukan, ilmuwan klaim mampu turunkan kekebalan tubuh dua kali lebih cepat/
ilustrasi Virus HIV varian baru ditemukan, ilmuwan klaim mampu turunkan kekebalan tubuh dua kali lebih cepat/ /Unsplash/CDC/

KABAR BESUKI - Varian baru HIV atau Human immunodeficiency virus berhasil ditemukan.
 
Virus yang menyebabkan AIDS ini telah ditemukan di Belanda dan ahli menilai virus ini dapat menyebabkan perkembangan penyakit yang lebih cepat dibandingkan dengan versi HIV lainnya.
 
Melansir Kabar Besuki dari Science Alert, HIV dapat menginfeksi dan menghancurkan sel-sel kekebalan yang disebut sel CD4 di dalam tubuh.
 
 
Akibat hal tersebut, menyebabkan jumlah sel-sel ini turun drastis.
 
Jika tidak diobati, infeksi kemudian akan berkembang menjadi AIDS.
 
Pada orang yang terinfeksi dengan varian HIV yang baru ditemukan, yang disebut varian VB, jumlah CD4 turun sekitar dua kali lipat dibandingkan orang yang terinfeksi dengan jenis HIV yang terkait erat, yang berarti mereka dari subtipe genetik yang sama (B).   
 
 
Peneliti melaporkan, tanpa adanya pengobatan, infeksi dengan varian VB kemungkinan akan berkembang menjadi AIDS.
 
Peneliti menyebut akan berkembang dalam waktu dua sampai tiga tahun dari diagnosis HIV awal seseorang tersebut.
 
Dengan virus versi lain, tingkat penurunan yang serupa terjadi rata-rata sekitar enam hingga tujuh tahun setelah diagnosis awal.
 
Chris Wymant, seorang peneliti senior di genetika statistik dan dinamika patogen di University of Oxford, mengatakan varian baru tersebut akan berkembang lebih cepat.
 
 
"Kami menemukan bahwa rata-rata, individu dengan varian ini diperkirakan akan berkembang dari diagnosis menjadi 'HIV lanjut' dalam sembilan bulan, jika mereka tidak memulai pengobatan dan jika didiagnosis pada usia tiga puluhan," ujarnya, dikutip Kabar Besuki dari Live Science, Jumat, 3 Februari 2022.
 
Beruntungnya, tim peneliti juga berhasil menemukan obat antiretroviral, pengobatan standar untuk HIV yang mampu bekerja dengan baik terhadap varian VB seperti yang mereka lakukan terhadap versi virus lainnya.
 
"Untuk seseorang yang berhasil dalam pengobatan, penurunan  sistem kekebalan  terhadap AIDS dihentikan, dan penularan virus mereka ke orang lain dihentikan," imbuhnya.
 
 
Sorang profesor di London School of Hygiene and Tropical Medicine, Katie Atkins, ia mengatakan akan pentingnya akses pengobatan bagi penderita HIV.
 
“Para penulis menggunakan studi kasus untuk mendukung pentingnya akses universal terhadap pengobatan,” ujar Katie.
 
“Baik karena kami ingin secara langsung mengurangi jumlah orang yang meninggal karena AIDS, tetapi juga sebagai sarana untuk mengurangi jumlah virus yang beredar dan karena itu mengurangi kemungkinan munculnya varian baru yang lebih mematikan,” tuturnya.****

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Science Alert


Tags

Terkait

Terkini

x