“Saya kira logikanya, supaya orang yang masuk dari luar negri. TKA asing itu tidak tidak terlihat oleh orang yang akan pergi ke luar negeri,” kata Rocky Gerung menjelaskan regulasi.
Dalam regulasi tersebut, diduga itu hanya masalah ekonomi saja. Karena jika membatasi orang luar negeri, maka devisa Indonesia akan turun.
Kebijakan pemerintah di awal Covid lebih mengutamakan pada sektor ekonomi, dibandingkan lebih mementingkan penanganan protokol kesehatan.
“Kalau dia dolar ke Indonesia itu welcome, dan bersamaan dengan paspor itu melekatlah disitu omicron, jadi itu sebetulnya konsepnya,” ucap Rocky dalam wawancara tersebut.
“Jadi gak ada soal jika omicron masuk bersamaan dengan valuta asing,” sambung Rocky.
Rocky lalu mengungkapkan mengenai konsistensi pemerintah yang sejak awal memang lebih memilih uang asing, dan tidak memperdulikan kesehatan.
“Dalam kajian besar epidemiolog, kalau ada semacam konsistensi karantina sebentar, itu bisa pulihkan dengan cepat, dan karena itu investasi bersama,” kata Rocky Gerung mengenai karantina.***