Saat itu, AKBP Rizal Marito mengatakan situasi awalnya tidak panas, namun eskalasi meningkat, polisi bentrok dengan warga.
AKBP Rizal Marito memaknai bahwa dengan mengingat perang, penduduk Wadas berarti siap menghadapi penguasa.
“Begitu kita datang mereka melakukan dzikir hasbunallah wanikmal wakil ini biasanya digunakan untuk melaksanakan perang. Artinya mereka sudah mendesaian mempersiapkan tempat itu sebagai tempat perang, hal itu yang menurut kami tak akan kami harapkan,” tutur AKBP Rizal Marito.
Saat itu, AKBP Rizal Marito menduga kerusuhan antara warga Wadas dengan polisi disusupi oleh kelompok Anarko yang kerap bentrok dengan polisi.
Ujaran sosok mantan Kapolres Purworejo pada satu tahun lalu, malah menjadi viral.
Banyak yang keberatan dengan AKBP Rizal Marito yang menanggapi sikap masyarakat Wadas tersebut.***