YLBHI Samakan Era Pemerintahan Jokowi dengan Soeharto, Ngabalin: Statement yang Menyesatkan

- 16 Februari 2022, 10:40 WIB
Ngabalin sebut statemen YLBHI berpotensi membohongi publik/
Ngabalin sebut statemen YLBHI berpotensi membohongi publik/ /Fathur Rochman/Antara/

ia bahkan mengatakan bahwa pernyataan YLBHI bisa sangat membohongi publik karena tidak didasarkan pada bukti-bukti kuat.

“Harus dimunculkan dengan bukti yang nyata dan fakta yang ada, kenapa? YLBHI itu sebuah foundation yayasan yang punya nama sangat membumi sehingga jika itu tidak dilakukan maka rilis yang dikemukakan oleh YLBHI itu bisa bermuatan pada penyebaran berita yang sunggung sangat membohongi publik,” kata Ngabalin seperti dikutip Kabar Besuki dari Youtube iNews.

“Karena sepanjang sejarah presiden Joko Widodo, anda boleh tunjukkan fakta yang menyebut ada pemerintahan yang koruptif, nepotis, kalau ini tidak dimunculkan maka itu bisa saya sebut fitnah,” ujarnya.

Baca Juga: Hersubeno Arief Nilai Ganjar Lempar Tangung Jawab Insiden Wadas ke Kapolda Jawa Tengah, Sebut Ada Bisnis Besar

Lebih lanjut, Ngabalin juga mengatakan bahwa rilis yang disampaikan oleh YLBHI yang menyamakan pemerintah Jokowi dengan Soeharto justru bisa menyesatkan publik.

Ngabalin bahkan menyarankan agar YLBHI berubah menjadi partai politik karena statementnya dianggap mirip dengan yang bisa disampaikan oleh para politisi.

“Sebagai orang yang punya moral yang tinggi, sebagai orang yang punya ilmu pengetahuan, berpengalaman dalam menangani regulasi Undang-Undang hukum, YLBHI saya kira tidak se brutal itu dalam memberikan penilaian kepada Presiden Jokowi,” ujar Ngabalin.

“Makanya saya bilang, stamen yang dilakukan oleh YLBHI itu hampir mirip dengan para politisi, sebaiknya mereka rubah YLBHI itu sebagai partai politik supaya mereka tau dinamika orang berpolitik,” imbuhnya.

Baca Juga: 'Insecure' dengan Kualitas yang Dimiliki Prabowo, Amien Rais: Sudah Kelihatan Imannya, Kyai Saja Kalah

Ngabalin juga menyarankan agar YLBHI bisa belajar lebih banyak mengenai sejarah agar tidak mengeluarkan rilis atau statement yang justru menyesatkan publik.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Youtube iNews


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah