Network
Ia menyebut bahwa teknik yang dilakukan oleh Luhut Pandjaitan merupakan cara lama yang digunakan untuk merusak demokrasi.
“Bang Luhut, teknik ‘cari orang bermasalah sehingga bisa jadi kerbau yang diikat hidungnya’ sudah kuno, merusak demokrasi, melawan konstitusi dan amanah demokrasi,” ujarnya.
Menurut Rizal Ramli, Luhut Pandjaitan menjadikan Muhaimin Iskandar dan Zulkifli Hasan sebagai orang yang bisa dikendalikan untuk menggencarkan wacana penundaan pemilu 2024.
Baca Juga: Wajah Pimpinan Baru Komisariat IMM Poliwangi Periode 2021-2022
Rizal Ramli lantas meminta Luhut untuk mengingat ajaran yang disampaikan Gus Dur mengenai keadilan dan demokrasi.
“Sudahlah, ingat Gus Dur ajarkan keadilan dan demokrasi,” terangnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, usulan penundaan pemilu 2024 ini muncul akibat pernyataan dari ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin.
Cak Imin mengusulkan agar pemilu 2024 ditunda selama satu hingga dua tahun dengan tujuan agar perbaikan ekonomi Indonesia pasca pandemi tidak terganggu.
Baca Juga: Kisah Mistis Alas Baluran yang Dipercaya Pernah Menjadi Tempat Pembuangan Korban Petrus Tahun 80 an
Sejalan dengan Cak Imin, ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan juga menyetujui adanya usulan penundaan pemilu 2024.***
