Istri Anggota TNI-Polri Dilarang Undang Penceramah Radikal, Rocky Gerung: Ini Rumus Mengendalikan Opini Publik

- 7 Maret 2022, 11:51 WIB
Istri Anggota TNI-Polri Dilarang Undang Penceramah Radikal, Rocky Gerung: Ini Rumus Mengendalikan Opini Publik.
Istri Anggota TNI-Polri Dilarang Undang Penceramah Radikal, Rocky Gerung: Ini Rumus Mengendalikan Opini Publik. /Tangkap Layar YouTube.com/Refly Harun

Baca Juga: Ngabalin Beri Pesan Menohok ke Pengusul Penundaan Pemilu 2024: Jangan Radikal Berpolitik!

Lebih lanjut Rocky Gerung mengungkapkan, larangan mengundang penceramah radikal di kalangan istri anggota TNI-Polri tak lepas dari rekam jejak pemerintahan Presiden Jokowi yang terkesan mengidap islamofobia.

Dia juga menduga bahwa jika istri anggota TNI-Polri mengundang komedian yang kerap menyindir kebijakan pemerintah, komedian tersebut akan dicap radikal sebagaimana penceramah yang masuk dalam daftar tokoh radikal.

"Jadi kalau misalnya reaksi pertama adalah ustadz radikal, oke itu ada jejaknya karena dari awal jejak-jejak islamofobia itu masih ada. Sekarang bagaimana kalau ibu-ibu Polri atau TNI di luar lingkungan tugasnya menginginkan ada seorang komedian di situ, dan komedian itu bikin satire tentang IKN, penundaan, lalu dianggap radikal?," katanya.

Selain itu, filsuf kelahiran Manado, 20 Januari 1959 tersebut mengatakan bahwa hal tersebut akan merepotkan Jenderal Dudung untuk membuat daftar artis radikal.

"Nanti Pak Dudung repot lagi ngumpulin seluruh artis mana yang radikal tuh, jadi ini konyolnya," ujar dia.

Baca Juga: Jokowi Larang Keluarga TNI-Polri Undang Penceramah Radikal, Novel Bamukmin: Ini Memprovokasi Umat

Rocky Gerung menyimpulkan bahwa kekonyolan di balik larangan istri TNI-Polri mengundang penceramah radikal berasal dari ketidakpahaman Presiden Jokowi terhadap demokrasi.

Menurutnya, apa yang diinstruksikan oleh petinggi TNI maupun Polri untuk melarang keluarga jajarannya mengundang penceramah radikal semata-mata hanya demi memenuhi instruksi Presiden Jokowi.

"Sebetulnya, kekonyolan ini dimulai oleh Presiden Jokowi sendiri, yang tidak paham tentang demokrasi lalu bikin aturan. Keputusan Pak Dudung, Pak Sigit, dan bahkan Pak Andika itu memang harus terjadi karena nggak mungkin tiga petinggi ini mengabaikan perintah presiden," tuturnya.***

Halaman:

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Terkait

Terkini

x