Network
KABAR BESUKI - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung menceritakan pengalamannya saat blusukan ke wilayah Desa Sembalun di sekitar Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Rocky Gerung bertemu dengan masyarakat Desa Sembalun dan sempat berdiskusi mengenai situasi politik nasional.
Saat bertemu dengan masyarakat Desa Sembalun, Rocky Gerung mengaku tersentuh ketika mereka menyebut bahwa Istana kerap berbohong terhadap rakyat kecil.
Rocky Gerung menegaskan bahwa masyarakat Desa Sembalun tak ingin ketulusannya dicemari oleh kebohongan kubu Istana.
"Saya bertemu dengan orang desa, dia bilang dengan hati nurani 'Kami penduduk desa, ketulusan kami jangan dicemari oleh kebohongan Istana'. Bayangkan, itu ditemukan oleh penduduk desa," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Sabtu, 2 April 2022.
Baca Juga: Luhut Sebut Indonesia Harus Bersyukur Dipimpin Jokowi, Rocky Gerung: Beliau Gagal Membujuk Publik
Rocky Gerung mengaku terkejut sekaligus bertanya-tanya ketika masyarakat Desa Sembalun bisa mengucapkan pernyataan tersebut.
Mantan pengajar sekaligus Universitas Indonesia (UI) itu mengungkapkan, masyarakat Desa Sembalun merujuk pada talkshow Mata Najwa, Indonesia Lawyers Club (ILC), hingga beberapa podcast yang dikelola FNN termasuk di antaranya yang ditayangkan oleh kanal YouTube Rocky Gerung Official sebagai sumber informasi.
Dia mengatakan, melalui sumber informasi tersebut masyarakat Desa Sembalun dapat memahami bahwa keadaan negara saat ini sedang buruk.
"Saya tanya 'Kenapa Anda bicara begitu?'. Dia jawab 'Setiap hari saya nonton Mata Najwa, nonton FNN, dan nonton ILC'. Artinya mereka mengerti bahwa keadaan kita memang buruk," ujarnya.
Baca Juga: APDESI Bantah Dukung Jokowi Tiga Periode, Rocky Gerung Puji Kemandirian Masyarakat Desa Sembalun
Lebih lanjut, Rocky Gerung mengaku tertegun dengan kecerdasan masyarakat Desa Sembalun dalam mengkritisi situasi politik nasional.
Meski filsuf asal Manado itu tak pernah mengajarkan kalimat yang kerap diucapkannya kepada masyarakat Desa Sembalun, dia mengakui bahwa mereka mampu menyerap realita yang dialami bangsa ini.
Di sisi lain, dia juga menemukan adanya kontras dengan sikap Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan yang berupaya memobilisasi banyak pihak termasuk masyarakat desa demi memuluskan rencana Jokowi tiga periode.
"Saya tertegun, bagaimana kecerdasan orang desa menemukan kalimat itu. Kita nggak pernah ajarin itu, tapi dia menyerap keadaan bangsa ini, mengucapkan kalimat itu. Nah itu yang kontras dengan keinginan Pak Luhut untuk memobilisasi," ucapnya.
Rocky Gerung juga mengatakan, masyarakat Desa Sembalun baru akan mengapresiasi Jokowi apabila pihak Istana tak melakukan upaya mobilisasi untuk perpanjangan masa jabatan Presiden RI.
Dia juga ingin agar aspirasi masyarakat Desa Sembalun dapat tersampaikan kepada pemerintah, yakni menghentikan segala bentuk upaya mobilisasi yang dinilai penuh kepalsuan.
"Masyarakat desa mengapresiasi Pak Jokowi kalau tidak ada mobilisasi. Nah itu sebetulnya yang ingin saya ucapkan pada pemerintah supaya hentikanlah mobilisasi, karena itu bukan pujian yang otentik," tuturnya.***
