Network
KABAR BESUKI - Tanggal 11 April 2022 akan menjadi sejarah bagi Indonesia, bagaimana tidak pada tanggal tersebut aliansi BEM Seluruh Indonesia akan mengelar demo serempak.
Demo tersebut merupakan perwujudan aksi penolakan dari segala macam tindakan dari pemerintah yang dinilai sudah menindas rakyat.
Seruan menggema terus menerus untuk menggaungkan demo besar-besaran yang akan dilakukan oleh aliansi BEM Seluruh Indonesia.
Hal ini terungkap oleh seruan mereka yang mengajak semua para BEM seluruh Universitas di Indonesia untuk turun ke jalan dalam rangka menyuarakan aspirasi rakyat.
Kabar tersebut mencuat beberapa hari lalu di berbagai media sosial, salah satunya di media sosial YouTube.
Seperti dilansir Kabar Besuki dari YouTube gayoland12 official, para BEM Universitas yang ada di Indonesia memohon untuk menggerakkan mahasiswa untuk bisa berpartisipasi dalam pemerintahan.
Mereka menuntut segala macam aturan yang sudah dinilai menyengsarakan masyarakat Indonesia.
6 Tuntutan Mahasiswa dalam Demo 11 April 2022:
1. Meminta Presiden Jokowi agar memberikan pernyataan penolakan penundaan Pemilu dan Presiden 3 Periode.
2. Meminta Presiden Jokowi untuk menunda dan mengkaji ulang Undang-undang terkait Ibu Kota Negara (UU IKN).
3. Menstabilkan harga kebutuhan pokok, seperti minyak goreng, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
4. Mengusut tuntas mafia minyak goreng yang membuat minyak mahal di negeri yang kaya dengan kelapa sawit.
5. Penyelesaian konflik agraria di Indonesia.
6. Meminta Jokowi dan Ma'ruf Amin untuk menepati janjinya di saat kampanye Presiden lalu.
Keenam tuntutan mahasiswa tersebut yang akan digunakan sebagai landasan dan latar belakang mereka menggaungkan demo.
Para mahasiswa juga menyebut bahwa Presiden Jokowi merupakan penghianat rakyat karena dinilai sudah memberikan sebuah aturan-aturan yang menyesengsarakan masyarakat.
Gerakan tersebut diberi nama Aksi Nasional Rakyat Bangkit Melawan Jokowi Penghianat Rakyat.
Acara tersebut kini mulai ditanggapi serius oleh pihak pemerintah sendiri, banyak kalangan pejabat yang menyoroti aksi aspirasi besar-besaran ini.***
