KABAR BESUKI - Untuk memperingati Hari Bumi, perubahan iklim mempercepat pencairan Gletser Keabadian di Papua yang diperkirakan akan mencair pada 2025.
Siswa sekolah dasar di Indonesia diajari bahwa negara ini memiliki sesuatu yang signifikan, gletser tropis di pegunungan Jayawijaya Papua yang merupakan satu-satunya di wilayah tersebut yang dikenal sebagai Eternity Glacier.
Setelah ada selama sekitar 5.000 tahun, hari-hari gletser dihitung sebagai penelitian dan menunjukkan bahwa itu gletser telah mencair dan hanya ada sedikit yang tersisa.
“Tahun ketika gletser akan hilang adalah antara 2025 hingga 2027,” kata Donaldi Permana, koordinator penelitian dan pengembangan iklim di badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika (BMKG) negara itu kepada CNA seperti yang dikutip Kabar Besuki dari CNA.
Dia telah mempelajari gletser secara ekstensif sejak 2009. Pemanasan global diyakini sebagai penyebab utama mencairnya gletser.
Donaldi Permana mengatakan ini telah terjadi sejak revolusi industri pada tahun 1850 ketika negara-negara maju bergeser dari ekonomi agraris ke ekonomi yang didominasi oleh industri yang melepaskan emisi gas rumah kaca yang menyebabkan suhu lebih hangat.
“Tapi kami baru tahu setelah tahun 1990-an, bahwa gletser (Indonesia) mencair,” katanya.
Gunung Jayawijaya terletak di Taman Nasional Lorentz pada ketinggian 4.884 mdpl. Ini adalah gunung tertinggi di Indonesia dan beberapa orang juga menyebutnya sebagai Carstensz Pyramid, karena gunung ini memiliki beberapa puncak dengan nama yang berbeda.