Network
KABAR BESUKI – Penceramah kondang Indonesia, Ustadz Abdul Somad (UAS) saat ini tengah hangat jadi perbincangan publik usai dikabarkan tengah ditahan dan dideportasi dari Singapura.
Melalui unggahan terbaru di Instagram pribadinya, Ustadz Abdul Somad juga sempat membagikan kondisinya saat ditahan oleh pihak imigrasi Singapura.
“UAS di ruang 1x2 meter seperti penjara di imigrasi, sebelum dideportasi dari Singapura,” tulis Ustadz Abdul Somad melalui akun instagram pribadinya.
Mendengar kabar Ustadz Abdul Somad ditahan dan dideportasi oleh Singapura, anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon ikut buka suara.
Fadli Zon mempertanyakan sikap Singapura dan peran duta besar untuk Singapura terkait kabar deportasi dan perlakuan tak pantas yang diterima oleh Ustadz Abdul Somad.
Menurut Fadli Zon, penahanan dan deportasi yang dilakukan sangat tidak pantas dilakukan kepada Ustadz Abdul Somad.
Karena menurutnya, Ustadz Abdul Somad adalah warga negara Indonesia terhormat yang tidak layak mendapatkan perlakukan tersebut.
Terlebih, Ustadz Abdul Somad adalah seorang ulama dan intelektual muslim yang sangat dihormati oleh umat Islam di Indonesia.
“UAS adalah warga negara Indonesia terhormat, seorang ulama n intelektual,” kata Fadli Zon seperti dikutip kabar Besuki dari Twitter pribadinya pada 17 Mei 2022.
Wakil ketua DPP Partai Gerindra itu juga menilai bahwa penahanan Ustadz Abdul Somad adalah sebuah penghinaan.
Baca Juga: 10 Harga Kamar Hotel Murah di Banyuwangi Mulai dari Rp170 ribuan Hari Ini Selasa 17 Mei 2022
Menurutnya, sangat tidak pantas jika pihak Singapura melakukan deportasi terhadap Ustadz Abdul Somad tanpa penjelasan apapun.
“Kejadian ini merupakan penghinaan. Sangat tidak pantas pihak Singapura memperlakukan UAS seperti itu termasuk deportasi tanpa penjelasan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Fadli Zon meminta agar Duta Besar RI untuk Singapura memberikan penjelasan terkait kejadian tersebut.
Ia juga meminta agar Dubes RI tidak hanya diam dan memberikan respon tegas kepada Singapura terhadap kejadian tersebut.
“Dubes Ri di Singapura harus menjelaskan peristiwa ini n tidak lepas tangan,” tegasnya.***
