Kerusuhan Pasca BRI Liga 1 Arema FC vs Persebaya Surabaya Tewaskan Ratusan Orang, Ridwan Kamil Sentil Indosiar

- 2 Oktober 2022, 12:17 WIB
Kerusuhan Pasca BRI Liga 1 Arema FC vs Persebaya Surabaya Tewaskan Ratusan Orang, Ridwan Kamil Sentil Indosiar.
Kerusuhan Pasca BRI Liga 1 Arema FC vs Persebaya Surabaya Tewaskan Ratusan Orang, Ridwan Kamil Sentil Indosiar. /Tangkap Layar Instagram.com/@ridwankamil

KABAR BESUKI - Insiden kerusuhan pasca BRI Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022 kemarin malam telah menewaskan hingga ratusan orang.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut angkat bicara menanggapi kerusuhan pasca laga BRI Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya yang menewaskan ratusan orang.

Akibat insiden tersebut, Ridwan Kamil menyentil Indosiar sebagai salah satu unit usaha Emtek yang menyiarkan BRI Liga 1 sejak 2018 hingga beberapa musim ke depan.

Baca Juga: Update Klasemen Sementara Liga 2 Indonesia Pekan 7, Persipura Geser Persiba Balikpapan di Posisi Puncak

Dalam akun Instagram pribadinya, Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa insiden kerusuhan yang terjadi pasca lanjutan pekan 11 BRI Liga 1 musim 2022-2023 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya merupakan tragedi terbesar sepanjang sejarah olahraga Indonesia.

Insiden tersebut menewaskan ratusan orang dari kalangan penonton maupun aparat yang bertugas di lokasi kejadian.

"Sungguh ini adalah tragedi terbesar dalam perhelatan olahraga di Indonesia. Turut berduka cita atas meninggalnya 127 penonton dan aparat petugas (kini bertambah). Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran," kata Ridwan Kamil sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari akun Instagram @ridwankamil pada Minggu, 2 Oktober 2022.

Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa insiden kerusuhan pasca BRI Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya kemarin harus menjadi sarana introspeksi bagi semua pihak.

"Semua dari kita harus berintrospeksi atas tragedi ini. Tujuan berolahraga, pembelajaran menerima kemenangan atau kekalahan, profesionalitas kepanitiaan sebuah kegiatan olahraga, teknik pengamanan dll," ujarnya.

Baca Juga: Mahfud MD Turut Buka Suara Atas Tragedi di Kanjuruhan Malang: Usul Teknis Tidak Dilakukan oleh Panpel

Di balik insiden yang menewaskan ratusan orang kemarin malam, kebijakan programming Indosiar sebagai official broadcaster BRI Liga 1 kembali disorot setelah sebelumnya terjadi insiden di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat saat penyelenggaraan Piala Presiden 2022 pada Juni lalu.

Sejumlah kalangan menilai, kebijakan programming Indosiar dan klausul kontrak antara Emtek dengan LIB maupun PSSI dalam penayangan BRI Liga 1, Liga 2, Home Match Timnas Indonesia, maupun Piala Presiden 2022 dianggap ikut berperan secara tidak langsung atas terjadinya insiden tersebut.

Penetapan jadwal kick-off sejumlah pertandingan BRI Liga 1 di atas pukul 20.00 WIB dinilai berdampak negatif dari segi keamanan di stadion maupun kondisi kebugaran pemain, meski dianggap menguntungkan dari aspek komersial.

Terlebih, beberapa klub seperti Persib Bandung, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, Arema FC, dan Bali United merupakan pendongkrak rating dan share berdasarkan data Nielsen Media Research Indonesia.

Hal tersebut mendasari pihak programming Emtek untuk menempatkan pertandingan yang melibatkan klub-klub tersebut untuk dimainkan pada pukul 20.00 WIB ke atas, agar Indosiar dapat melipatgandakan perolehan audience share harian mereka bahkan jika digabungkan dengan SCTV dan MOJI.

Baca Juga: BRI Liga 1 Diberhentikan Sementara Imbas Tragedi di Kanjuruhan Malang saat Arema FC vs Persebaya Suarabaya

Namun karena strategi tersebut dinilai berdampak pada aspek keamanan di stadion, Ridwan Kamil pun turut buka suara.

Mantan Walikota Bandung ini meminta agar Emtek khususnya Indosiar tak hanya mementingkan aspek komersial semata dalam kebijakan programming mereka.

"Jangan selalu kejar demi rating TV dengan memaksa pertandingan selalu malam hari," ucapnya.

Terakhir, Ridwan Kamil berharap agar insiden kerusuhan pasca BRI Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya yang menewaskan hingga ratusan orang dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak.

"Semoga kita belajar dan mengambil hikmah dari semua ini. Hatur Nuhun," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Instagram @ridwankamil


Tags

Terkait

Terkini

x