Presiden UEFA Marah! dan Mengecam 12 Klub Sebagai Penghianat

- 20 April 2021, 03:10 WIB
Presiden UEFA Aleksander Ceferin. (AFP PHOTO / ARIS MESSINIS)
Presiden UEFA Aleksander Ceferin. (AFP PHOTO / ARIS MESSINIS) /

Hubungan antara keduanya begitu dekat sehingga beberapa orang di pertandingan Eropa bertanya-tanya apakah itu sepenuhnya sehat karena kepala badan pengatur begitu akrab dengan kepala klub yang sering mendorong pengaruh yang lebih besar dengan organisasi Ceferin.

Presiden UEFA telah menertawakan pendapat seperti itu dan memang ketika dia terpilih kembali ke posisinya pada tahun 2019 dia menggembar-gemborkan koneksi mereka sebagai jaminan terhadap perpecahan klub yang pernah terjadi.

Dalam kongres tersebut, Ceferin dengan berani menyatakan bahwa tidak akan ada Liga Super selama keduanya berada di posisi masing-masing. “Itu bukan janji, itu fakta,” katanya.

 
 

Jadi tidak mengherankan bahwa ketika rumor mulai muncul di akhir pekan bahwa klub-klub besar Eropa mungkin akan melompat dari UEFA dan memulai liga privat mereka sendiri, Ceferin memanggil sobat lamanya.

"Dia mengatakan kepada saya pada hari Sabtu, jangan khawatir, ini hanya rumor. Dia mengatakan akan menelepon saya dalam satu jam dan kemudian mematikan teleponnya," kata Ceferin kepada wartawan.

Mereka belum berbicara sejak itu.

"Agnelli adalah kekecewaan terbesar dari semuanya. Saya tidak ingin terlalu pribadi tetapi belum pernah melihat orang yang akan berbohong berkali-kali dan sekeras yang dia lakukan."

Agnelli tidak menanggapi permintaan komentar atas kata-kata Ceferin.

Pengkhianatan adalah tema yang sering dilakukan Ceferin dan di sana muncul sesuatu yang katarsis dalam kecamannya terhadap 12 klub yang dia sebut "selusin kotor".

"Kami mungkin naif karena tidak tahu kami memiliki ular di dekat kami," tambahnya. "Sekarang kita lakukan."

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: REUTERS


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x