KABAR BESUKI - Seorang netizen baru-baru ini menyoroti praktik komersialisasi siaran sepak bola di Indonesia oleh sejumlah perusahaan dalam beberapa tahun terakhir.
Akun Twitter dengan username @AF31FR menyoroti kasus batalnya penayangan pertandingan Euro 2020 antara Wales vs Swiss oleh MNCTV yang sempat direncanakan sebelumnya.
Netizen tersebut menyoroti rumitnya pembagian jatah hak siar yang dilakukan oleh IMG selaku distributor ke dalam beberapa platform, sehingga menyebabkan sebagian pemirsa menjadi kebingungan khususnya yang hanya mengandalkan antena UHF.
Baca Juga: Mola TV Dikritik Pelanggan Akibat Gangguan Saat Pertandingan Inggris vs Kroasia di Euro 2020
Sebab, pada Euro 2020 kali ini tidak semua pertandingan dapat disaksikan secara gratis seperti edisi-edisi sebelumnya. Dari total 51 pertandingan, sebanyak dua belas di antaranya bersifat eksklusif untuk platform TV berlangganan dan over the top (OTT).
Bahkan, hal tersebut memaksa tim programming dari pemegang hak siar untuk TV terestrial harus melakukan revisi hanya dalam hitungan hari menjelang kick-off laga perdana.
"Wales vs Swiss ga live. Fix, Hak siar Euro 2020 kali ini keknya bakalan kurang bagus. Selaen jadwal live TV-nya bikin ribet, pembagian jatah hak siarnya juga ga jelas dan ngebingungin karena iNews, MNCTV, dan RCTI saling acak2an. Apalagi semenjak ada si MOLA b*****t. Sejak mereka muncul sepakbola di Indonesia bener2 dikomersilkan," kicau seorang netizen sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari akun Twitter @AF31FR.
Sejak awal kehadirannya, Mola TV kerap mendapatkan kritikan dari pecinta sepak bola khususnya bagi yang terbiasa menyaksikan pertandingan melalui stasiun TV terestrial.