Baca Juga: Mungkin Anda yang Dicari! RANS Cilegon FC 'Buka Sayembara' Desainer untuk Jersey Baru
Banyak problem yang masih harus dibenahi dari sepak bola Indonesia seperti ketidakpastian jadwal, perizinan untuk menggelar laga, hingga format kompetisi yang dapat berubah-ubah.
Tommy Welly mengaku heran ketika para artis rela terjun ke industri sepak bola Indonesia ketika iklimnya masih belum kondusif seperti saat ini. Bahkan, dia juga tidak menampik adanya agenda tersembunyi di balik aksi para artis membeli klub sepak bola Indonesia.
"Hal-hal seperti ini yang saya anggap tersebut bahwa hawa, iklim, atmosfer, dan ekosistem industri sepak bolanya belum kondusif. Sedang membehani, sedang merapikan walaupun belum rapi-rapi. Nah paradoksnya, pada kondisi yang seperti itu para pesohor masuk. Maka pertanyaannya, apakah para selebritis ini masuk murni karena alasan atau faktor sepak bola atau ada agenda lain?," katanya.
Baca Juga: Saingi Raffi Ahmad, Gading Marten Resmi Akusisi Klub Bola Persikota Tangerang
Tommy Welly menekankan bahwa bisnis sepak bola memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan bisnis pada umumnya. Tidak ada sesuatu yang instan dalam mengelola industri sepak bola khususnya di tanah air.
Tommy Welly juga mempertanyakan seberapa lama para artis benar-benar serius dan bersabar menekuni industri sepak bola Indonesia di tengah banyaknya persoalan yang harus dibenahi, khususnya pada penyelenggaraan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 serta kompetisi pada kasta di bawahnya.
"Pertanyaannya kan apakah para selebritis ini punya kesabaran yang cukup membangun sepak bola dari nol untuk menjadi sebuah entitas klub sepak bola yang profesional dan profit? Ini kan butuh waktu, kesabaran, tahan banting," ujar dia.
Baca Juga: Raffi Ahmad Unggah Foto dengan Marko Simic dan Bos Persija Jakarta: Sepak Bola Mempersatukan Kita
Apalagi, tidak jarang investasi yang ditanamkan oleh para investor ke sebuah klub sepak bola justru berbuah kerugian, namun mereka masih tetap bertahan dalam industri.