Tommy Welly Bicara Fenomena Artis Beli Saham Klub Sepak Bola Indonesia: Ada Agenda Lain?

- 20 Juni 2021, 06:00 WIB
Tommy Welly Bicara Fenomena Artis Beli Saham Klub Sepak Bola Indonesia: Ada Agenda Lain?
Tommy Welly Bicara Fenomena Artis Beli Saham Klub Sepak Bola Indonesia: Ada Agenda Lain? /Instagram.com/@bungtowel8

KABAR BESUKI - Tommy Welly angkat bicara mengenai fenomena artis yang ramai-ramai membeli saham klub sepak bola Indonesia belakangan ini.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai fenomena tersebut, Tommy Welly mengungkapkan bahwa sepak bola Indonesia memiliki dinamika tersendiri yang sangat sulit diprediksi oleh siapapun.

Isu-isu di luar lapangan bahkan seringkali menjadi sorotan di mata pecinta sepak bola Indonesia itu sendiri, khususnya mengenai kinerja organisasi PSSI.

Baca Juga: PSSI Pastikan Ezra Walian dapat Kembali Membela Tim Nasional Indonesia, yang Sempat Terkendala Administrasi

Selain itu, fenomena artis yang ramai-ramai membeli klub sepak bola Indonesia juga turut menarik perhatian Tommy Welly sebagai pengamat.

Dimulai dari Kaesang Pangarep yang mengakuisisi Persis Solo, lalu disusul Raffi Ahmad yang mengakuisisi Cilegon FC dan mengubahnya menjadi RANS Cilegon FC. Kemudian diikuti oleh sederet artis ternama lainnya, tak terkecuali salah satu YouTuber terkaya di Indonesia yakni Atta Halilintar.

"Ini sesuatu yang baru, sesuatu yang berbeda di tahun ini dalam perkembangan sepak bola Indonesia dan kini menjadi pusat perhatian publik tanah air," kata Tommy Welly sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube GOCEK BUNGTOWEL pada Jumat, 18 Juni 2021.

Baca Juga: Raffi Ahmad Sibuk Urusi Jadwal Padat Rans Cilegon FC, Nagita Slavina: Jadi Aku Gak Diurusin?

Menurut Tommy Welly, sepak bola merupakan olahraga yang sangat mudah untuk diterima oleh berbagai kalangan, tak terkecuali para artis.

Tak hanya sebagai penonton, penikmat, atau pendukung fanatik salah satu kesebelasan, artis juga memiliki kesempatan yang sama untuk berkecimpung sebagai pelaku aktif termasuk salah satunya menjadi pemilik klub.

"Bicara asas sepak bola dengan netralitasnya, prinsipnya terbuka untuk siapapun, Jadi tidak ada batasan apapun. Sepak bola tidak pernah mengkotak-kotakkan, sepak bola sangat universal, sangat demokratis. Jadi mau siapapun dia, boleh dan berhak masuk ke sepak bola, terlibat aktif di sepak bola termasuk selebritis," ujarnya.

Baca Juga: Kenalkan Jajaran Squad Pemain, Rans Cilegon FC Gandeng Cristian Gonzalez Jadi Striker

Fenomena artis membeli klub sepak bola bukanlah fenomena baru di dunia, sebab beberapa artis di luar negeri juga melakukan hal serupa.

Misalnya Elton John yang membeli saham Watford karena memang menyukai klub sepak bola tersebut sejak kecil, atau Robert Plant yang pernah menjadi salah satu pemilik saham klub Watford.

Hal tersebut merupakan sebuah kewajaran karena sepak bola masa kini telah menjadi sebuah industri, khususnya di Eropa yang merupakan kiblat sepak bola dunia.

Baca Juga: Gelar Seleksi Tahap Akhir, RANS Cilegon FC Kantongi Nama Pemain, Ini Salah Satunya

Karena iklim industri sepak bola di Eropa cenderung sehat, masuknya para artis sebagai pemilik dan pengelola klub sepak bola memang murni didasari oleh faktor bisnis selain karena kecintaan terhadap sepak bola itu sendiri.

Akan tetapi, hal ini sangat berbeda dengan kondisi sepak bola di Indonesia yang masih memiliki banyak persoalan di dalamnya.

Tommy Welly menilai banyak artis yang tidak sepenuhnya mengetahui bahwa ekosistem industri sepak bola di Indonesia masih belum kondusif.

Baca Juga: Mungkin Anda yang Dicari! RANS Cilegon FC 'Buka Sayembara' Desainer untuk Jersey Baru

Banyak problem yang masih harus dibenahi dari sepak bola Indonesia seperti ketidakpastian jadwal, perizinan untuk menggelar laga, hingga format kompetisi yang dapat berubah-ubah.

Tommy Welly mengaku heran ketika para artis rela terjun ke industri sepak bola Indonesia ketika iklimnya masih belum kondusif seperti saat ini. Bahkan, dia juga tidak menampik adanya agenda tersembunyi di balik aksi para artis membeli klub sepak bola Indonesia.

"Hal-hal seperti ini yang saya anggap tersebut bahwa hawa, iklim, atmosfer, dan ekosistem industri sepak bolanya belum kondusif. Sedang membehani, sedang merapikan walaupun belum rapi-rapi. Nah paradoksnya, pada kondisi yang seperti itu para pesohor masuk. Maka pertanyaannya, apakah para selebritis ini masuk murni karena alasan atau faktor sepak bola atau ada agenda lain?," katanya.

Baca Juga: Saingi Raffi Ahmad, Gading Marten Resmi Akusisi Klub Bola Persikota Tangerang

Tommy Welly menekankan bahwa bisnis sepak bola memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan bisnis pada umumnya. Tidak ada sesuatu yang instan dalam mengelola industri sepak bola khususnya di tanah air.

Tommy Welly juga mempertanyakan seberapa lama para artis benar-benar serius dan bersabar menekuni industri sepak bola Indonesia di tengah banyaknya persoalan yang harus dibenahi, khususnya pada penyelenggaraan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 serta kompetisi pada kasta di bawahnya.

"Pertanyaannya kan apakah para selebritis ini punya kesabaran yang cukup membangun sepak bola dari nol untuk menjadi sebuah entitas klub sepak bola yang profesional dan profit? Ini kan butuh waktu, kesabaran, tahan banting," ujar dia.

Baca Juga: Raffi Ahmad Unggah Foto dengan Marko Simic dan Bos Persija Jakarta: Sepak Bola Mempersatukan Kita

Apalagi, tidak jarang investasi yang ditanamkan oleh para investor ke sebuah klub sepak bola justru berbuah kerugian, namun mereka masih tetap bertahan dalam industri.

"Karena di Indonesia ini kan sudah akrab bahwa yang kelola klub sepak bola itu 'orang gila' sepak bola, berdarah-darah tapi tetep aja betah kelola klub sepak bola entah kepuasan apa yang mereka punya," ucapnya.

Belum lagi jika bicara mengenai klub-klub Liga 1 yang masih belum seluruhnya memenuhi persyaratan sebagai klub profesional sebagaimana ketentuan dalam AFC Licensing Club Regulations.

"Apalagi ini Liga 2 kan, jadi butuh proses waktu yang lama sebelum kemudian ini seperti yang ada dalam bayangan ekspektasi banyak orang tentang bisnis sepak bola. Apalagi yang terakhir Gading Marten yang membeli atau menjadi owner baru dari Persikota," katanya menjelaskan.

Baca Juga: Raffi dan Atta Sudah Memiliki Klub Sepak Bola, Sekarang Giliran Gading Marten Gaet Persikota

Tommy Welly kembali menegaskan adanya paradoks ketika banyak artis berbondong-bondong membeli klub sepak bola Indonesia di tengah banyaknya persoalan yang harus dibenahi khususnya pada aspek kompetisi.

Sebab, tidak jarang beberapa kalangan memanfaatkan pengaruhnya untuk kepentingan politis dengan memasuki ranah sepak bola Indonesia.

Paradoks ini semakin menguat karena situasi pandemi yang masih belum berakhir dan berdampak pada penghasilan artis karena berkurangnya potensi pendapatan dari job utamanya.

"Fenomena yang tidak biasa, saya sendiri merasa bahwa ini motivasinya semata-mata nggak hanya urusan bisnis sepak bola. Jadi kalau saya bilang bahwa mungkin kesimpulan atau saat ini saya melihat bahwa kedua pihak saling memanfaatkan. Tinggal waktu yang akan menjawab," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube GOCEK BUNGTOWEL


Tags

Terkini