Kisruh Hak Siar BRI Liga 1 yang Dikabarkan Rugikan MNC Vision Networks, Simak Kronologi Selengkapnya

- 7 Desember 2021, 21:27 WIB
Kisruh Hak Siar BRI Liga 1 yang Dikabarkan Rugikan MNC Vision Networks, Simak Kronologi Selengkapnya.
Kisruh Hak Siar BRI Liga 1 yang Dikabarkan Rugikan MNC Vision Networks, Simak Kronologi Selengkapnya. /Dok. PT LIB/GTS/Instagram.com/@liga1match

KABAR BESUKI - Kabar kisruh hak siar BRI Liga 1 yang dikabarkan merugikan MNC Vision Networks semakin memanas.

Baru-baru ini, tayangan BRI Liga 1 di MNC Vision Networks mendadak distop akibat persoalan hak siar yang saat ini kembali mencuat di media.

MNC Vision Networks mendadak tak dapat melanjutkan tayangan BRI Liga 1 sejak babak kedua laga antara Bhayangkara FC vs Persela Lamongan berlangsung pada Senin, 6 Desember 2021 kemarin malam.

Simak kronologi kisruh hak siar BRI Liga 1 yang dikabarkan telah merugikan MNC Vision Networks selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: BRI Liga 1 Mendadak Berhenti Tayang di MNC Vision Networks, Diduga Ada Penggelapan Hak Siar oleh Oknum LIB

 

Dilansir Kabar Besuki dari laman Facebook Cocomeo News, kisruh hak siar BRI Liga 1 bermula ketika PT Garuda Media Nusantara (GMN/Matrix TV) sedang berselisih dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait kepastian kontrak hak siar untuk TV berbayar selama lima musim (2019-2023) untuk TV berbayar satelit beserta hak redistribusi untuk local cable operator (LCO).

GMN yang ketika itu belum bergabung dengan Nex Parabola melaksanakan perjanjian tersebut dengan nilai kontrak sebesar Rp45 miliar, namun kontrak tersebut berakhir menjelang dimulainya musim kompetisi BRI Liga 1 musim 2020.

Menjelang dimulainya musim kompetisi 2020, Cocomeo News memperoleh informasi yang disebut-sebut merupakan temuan mengenai total pendapatan yang diklaim oleh LIB yakni pada kisaran angka Rp407,4 miliar.

Angka tersebut berasal dari Emtek (melalui Indosiar, O Channel, dan Vidio) sebagai pemegang hak siar eksklusif BRI Liga 1 dan Liga 2 untuk free to air dan over the top (OTT) dengan nilai Rp207,4 miliar, sponsor utama (pada musim 2020) senilai Rp115 miliar, MNC Vision Networks (melalui PT Mediate Indonesia) senilai Rp20 miliar, dan Telkom Group (IndiHome) senilai Rp40 miliar.

Selain itu, LIB juga dikabarkan menerima pendapatan dari Kompas TV senilai Rp5 miliar untuk Liga 2 2020 sebesar Rp5 miliar serta dari Infront Sports and Media AG untuk distribusi hak siar BRI Liga 1 secara internasional senilai Rp18 miliar.

Baca Juga: MNC Vision Networks Gugat PSSI dan PT LIB ke PN Jaksel Terkait Hak Siar BRI Liga 1 Melalui TV Berbayar

Belakangan, beredar kabar yang menyebut nilai hak siar BRI Liga 1 dari MNC Vision mengalami peningkatan menjadi Rp39 miliar, dari yang semula disepakati Rp20 miliar pada kontrak yang ditandatangani menjelang musim kompetisi 2020.

Di sisi lain, LIB diduga tanpa sepengetahuan MNC Vision Networks menyepakati kerja sama hak siar untuk TV berbayar satelit dengan Nex Parabola yang juga merupakan bagian dari Emtek menjelang bergulirnya BRI Liga 1 musim 2021-2022.

Hal tersebut membuat pihak MNC Vision Networks yang telah menyepakati kontrak eksklusif hak siar BRI Liga 1 (termasuk Liga 2 dan Liga 1 U-20) untuk TV berbayar satelit meradang dan memperkarakan LIB ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) karena merasa haknya tidak dipenuhi.

Kasus tersebut masih dalam proses persidangan dan belum menemui titik terang, akan tetapi kisruh semakin runyam ketika tayangan BRI Liga 1 di MNC Vision Networks antara Bhayangkara FC vs Persela Lamongan yang disiarkan oleh Soccer Channel pada Senin, 6 Desember 2021 mendadak terputus saat memasuki babak kedua.

Pemutusan tayangan BRI Liga 1 tersebut masih berlangsung hingga artikel ini diterbitkan. Akibatnya, banyak pelanggan MNC Vision Networks khususnya K-Vision merasa dirugikan karena telah mengeluarkan uangnya untuk membeli paket berlangganan demi menonton pertandingan BRI Liga 1.

Baca Juga: Harga Paket TV Berbayar BRI Liga 1 2021-2022 di MNC Vision, K-Vision, Nex Parabola, dan IndiHome

Sementara itu, beredar klaim dari kuasa hukum LIB yang menyebut bahwa MNC Vision Networks baru membayar hak siar BRI Liga 1 untuk TV berbayar senilai Rp14 miliar dari total Rp39 miliar.

Akan tetapi, pihak MNC Vision Networks melalui kuasa hukumnya membantah tudingan tersebut dan telah mengonfirmasi bahwa pihaknya telah melunasi hak siar BRI Liga 1 sebesar Rp39 miliar dan telah menerima konfirmasi atas pelunasan tersebut dari Direktur Utama LIB.

Kuasa hukum MNC Vision Networks bahkan mempertanyakan larinya uang senilai Rp25 miliar yang disebut-sebut telah digelapkan oleh seorang oknum di LIB.

Karena kliennya merasa dirugikan, kuasa hukum MNC Vision Networks akhirnya meminta agar kasus tersebut diusut tuntas dan oknum di LIB yang menggelapkan hak siar BRI Liga 1 segera diusut tuntas.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Berbagai Sumber Facebook Cocomeo News


Tags

Terkait

Terkini

x