Manajer Arema FC: Semua Pihak Rugi Gara-gara Wabah Virus Corona

- 2 April 2020, 12:10 WIB
GM Arema, Ruddy Widodo, melihat latihan tim
GM Arema, Ruddy Widodo, melihat latihan tim /

Dengan status ini, PSSI mengizinkan perubahan kontrak pemain, pelatih, dan ofisial tim peserta kompetisi. Gaji komponen tim ini maksimal 25 persen dari yang tercantum di kontrak.

Baca Juga: Juventus Mungkin Akan Jual Cristiano Ronaldo Akibat Pandemi Corona

Selain itu, dalam keputusan tersebut, PSSI juga menunda jadwal lanjutan kompetisi sampai 29 Mei 2020. Jika status darurat bencana tidak diperpanjang pemerintah, kompetisi akan dihelat mulai 1 Juli 2020.

Namun, jika pemerintah memperpanjang status darurat bencana, atau PSSI menganggap kondisi belum ideal, maka musim kompetisi ini akan dihentikan.

Lebih lanjut, Ruddy mengaku paham ada pihak yang merasa dirugikan dengan pemotongan gaji akibat kompetisi mandek ini. Namun, ia berharap bahwa pihak-pihak tersebut mengerti bahwa kondisi saat ini sama sekali di luar kendali siapa pun.

"Pemerintah melalui BNPB pun sudah menegaskan bahwa saat ini masuk keadaan darurat sampai akhir Mei mendatang," papar Ruddy.

Baca Juga: Liverpool Masuk Dalam Daftar Lima Klub Inggris yang Disanksi UEFA

"Saya harap tidak ada pihak yang mau menang-menangan. Kehidupan lebih penting ketimbang penghidupan. Ini juga problem di seluruh dunia," tandasnya.
Lantas darimana Arema FC mendapatkan dana untuk membayar gaji pemain, pelatih, ofisial hingga karyawan manejemen selama kompetisi tertunda beberapa bulan ke depan? Tentu mereka terpaksa merogoh dana cadangan.

Satu di antaranya subsidi dari operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru. Arema wajib membayar 25 persen gaji pemain, pelatih, dan ofisial selama kompetisi mandek sesuai dengan keputusan PSSI.

Arema dan sejumlah tim sudah mengajukan usulan jika subsidi yang juga dikucurkan bertahan tetap bisa dicairkan sebagian pada Maret ini.

Halaman:

Editor: Surya Eka Aditama


Tags

Terkini