Seiring dengan ditandatanganinya kontrak multi-year antara Optus Sport dengan LFP untuk penayangan La Liga di Australia, nasib tayangan melalui beIN Sports di Indonesia dikabarkan juga ikut terancam.
Pasalnya, kontrak hak siar La Liga untuk periode musim 2019-2022 yang dimiliki beIN Sports di Indonesia diperoleh secara bersamaan dengan hak siar untuk wilayah Australia dan beberapa negara lainnya.
beIN Sports diketahui telah memegang hak siar La Liga di Indonesia sejak 2015, namun baru menyiarkannya secara linear pada musim 2016-2017 hingga 2021-2022.
Pada musim 2015-2016, beIN Sports menyerahkan hak siar La Liga di Indonesia sepenuhnya kepada Orange TV karena keterbatasan slot tayang pada tiga saluran linear yang saat itu mengudara.
Di sisi lain, Orange TV kemudian menjual kembali hak siar La Liga untuk musim 2015-2016 kepada RCTI dengan jatah satu pertandingan per pekan, namun saat itu RCTI tidak diperkenankan untuk menayangkannya melalui TV berbayar maupun over the top (OTT) yang dimiliki oleh MNC Group.
Lalu pada musim 2016-2019, beIN Sports menjual kembali hak siar La Liga kepada SCTV dalam satu paket dengan UEFA Champions League dan UEFA Europa League untuk musim 2016-2018 yang hak siarnya juga dimiliki beIN Sports.
Pada musim 2019-2022, beIN Sports tidak menjual hak siar La Liga kepada stasiun TV terestrial manapun di Indonesia.
Hengkangnya Cristiano Ronaldo dari Real Madrid pada tahun 2018 disusul Lionel Messi dari Barcelona pada tahun 2021 disebut-sebut menjadi penyebab rendahnya minat stasiun TV terestrial Indonesia untuk mengambil sublisensi La Liga.