KABAR BESUKI - Production Manager ANTV Sports Yusuf Ibrahim mengaku tak menampik adanya rencana stasiun televisi yang dikelolanya untuk mengambil kembali hak siar Liga 1.
Yusuf Ibrahim menceritakan pengalamannya ketika ANTV mengambil hak siar Liga 1 (saat masih bernama Ligina hingga ISL) pada tahun 2007 silam untuk durasi sepuluh musim.
Yusuf Ibrahim yang saat itu turut terlibat dalam proses bidding hak siar yang dilakukan ANTV pernah memperoleh julukan sebagai 'produser Rp100 miliar' di kalangan rekan seprofesinya.
"Dulu tahun 2007 saya sempet dapet julukan dari temen-temen broadcaster olahraga, saya itu produser Rp100 miliar," kata Yusuf Ibrahim sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Tommy Desky pada Minggu, 10 Juli 2022.
Baca Juga: ANTV Jelaskan Alasan Pihaknya Vakum Siarkan Sepak Bola Pasca Piala Dunia 2014, Simak Selengkapnya
Akan tetapi dalam perjalanannya, ANTV tidak menjalankan kontrak selama sepuluh musim karena berbagai alasan.
Yusuf Ibrahim menyebut, kisruh internal PSSI yang pernah terjadi di awal dekade 2010-an menjadi salah satu faktor yang turut mempengaruhi keberlangsungan tayangan Liga 1 (ISL) di layar kaca ANTV maupun afiliasinya.
"Kemudian kami putus, kami jalanin selama enam tahun padahal kontraknya sepuluh tahun dan itu nggak lepas dari ricuh kepengurusan PSSI kan?," ujarnya.
ANTV diketahui hanya menjalankan kontrak dengan operator liga selama enam musim sejak 2007.
Bahkan pada musim pertama dan terakhirnya, ANTV juga menggandeng tvOne untuk berbagi porsi siaran langsung demi menyiasati keterbatasan slot tayang, bahkan pernah menyiarkan laga Perang Bintang dan final four Liga 2 (Divisi Utama) secara simulcast.
Pasca Piala Dunia 2014, ANTV sudah tak lagi menyiarkan tayangan olahraga meski sempat menayangkan laga Persija Jakarta vs Gamba Osaka pada Februari 2015 ditambah opening dan closing ceremony Asian Games 2018.
Hal tersebut disebabkan oleh kebijakan programming ANTV maupun VIVA Group yang mengarahkan stasiun televisi tersebut memfokuskan diri kepada pemirsa wanita dan keluarga.
Meski demikian, Yusuf Ibrahim mengungkapkan bahwa kemungkinan ANTV untuk kembali menyiarkan tayangan olahraga secara reguler tetap ada, tergantung dari keputusan pihak programming.
Terlebih, persaingan industri media khususnya televisi akan semakin ketat jika analog switch off (ASO) resmi diberlakukan secara nasional.
"Kita nggak tahu hari esok ya. Kita baru berencana tapi ada juga yang menentukan, tapi ya why not ke depan? Apalagi kan nanti ada perubahan industri dengan adanya digitalisasi penyiaran, ada analog switch off sehingga channel-channel menjadi banyak," ujarnya.
Yusuf Ibrahim yang sudah bergabung dengan ANTV sejak awal berdiri menceritakan track record stasiun televisi kelahiran Lampung itu dalam penayangan olahraga khususnya sepak bola.
ANTV tercatat pernah menyiarkan kompetisi sepak bola nasional sejak 1993 hingga 2013, meski dalam perjalanannya sempat absen akibat krisis moneter pada tahun 1998.
Selain itu, ANTV juga pernah menyiarkan empat kompetisi domestik Eropa pada tahun 1993 hingga 1998, termasuk di antaranya Liga Italia dan Liga Inggris yang juga disiarkan oleh RCTI dan SCTV pada jam tayang berbeda di masanya.
"Kita pegang liga mulai dari 1993 mulai dari Liga Dunhill, Liga Kansas, Liga Bank Mandiri, Liga Super, bahkan siaran langsung sepak bola internasional semua pernah di ANTV dari Liga Italia, Liga Jerman, Liga Spanyol, Piala Afrika, kenyang lah," tuturnya.***