"Yang terjadi adalah penyimpangan, makanya banyak anggota FIFA-UEFA yang dipenjara," katanya.
Baca Juga: Coach Justin Sebut Piala Dunia 2022 Rusak Jadwal Kompetisi dan Bikin Persiapan Pemain Mepet
Lebih lanjut, Coach Justin mengatakan Piala Dunia 2022 yang digelar menjelang akhir tahun baru terjadi pada kali ini.
Biasanya, turnamen Piala Dunia selalu diselenggarakan pada pertengahan tahun atau lebih tepatnya sepanjang bulan Juni hingga Juli.
FIFA beralasan, masalah iklim di Qatar yang dianggap terlalu panas menyebabkan Piala Dunia 2022 harus digelar pada November hingga Desember, meski berimbas terhadap padatnya jadwal kompetisi khususnya di Eropa.
Coach Justin menyebut, Piala Dunia 2022 tak dapat digelar pada Juni hingga Juli karena suhu Qatar yang mencapai angka 55 derajat celcius.
"Piala Dunia di bulan Desember ini kan baru-baru aja, sebelumnya itu dimainkan di bulan Juni-Juli. Tahu nggak berapa derajat Juni-Juli (di Qatar)? 55 derajat. Bulan Mei aja udah 45 derajat," ujar dia.
Coach Justin juga berpendapat, FIFA harus memperhatikan masalah cuaca sebelum menunjuk Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Tak hanya itu, berbagai masalah lainnya seperti harga hotel, estimasi suporter yang hadir, dan lain-lain harus menjadi pertimbangan agar FIFA tak menunjuk Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.