FIFA Ngotot Piala Dunia 2022 Tetap Digelar di Qatar, Coach Justin Soroti Masalah Iklim yang Terlalu Panas

- 1 Agustus 2022, 08:38 WIB
FIFA Ngotot Piala Dunia 2022 Tetap Digelar di Qatar, Coach Justin Soroti Masalah Iklim yang Terlalu Panas.
FIFA Ngotot Piala Dunia 2022 Tetap Digelar di Qatar, Coach Justin Soroti Masalah Iklim yang Terlalu Panas. /Tangkap Layar Instagram.com/@coachjustinl

KABAR BESUKI - FIFA menegaskan bahwa pihaknya tetap ngotot akan menggelar Piala Dunia 2022 di Qatar pada 21 November hingga 18 Desember 2022 mendatang.

Sikap FIFA yang ngotot menggelar Piala Dunia 2022 di Qatar menuai reaksi dari pengamat sepak bola Justinus Lhaksana alias Coach Justin, terlebih karena Qatar memiliki masalah iklim yang dinilai terlalu panas.

Coach Justin mengungkapkan bahwa dirinya sudah bertahun-tahun tak percaya dengan kredibilitas pengurus FIFA dan UEFA yang dinilai tidak transparan dan membuka diri terhadap instansi lain yang dianggap bisa mengawasi kinerja organisasi tersebut.

"Gue dari bertahun-tahun udah bilang, gue tidak percaya FIFA, tidak percaya UEFA karena mereka nggak mau membuka diri terhadap instansi-instansi lain yang bisa mengontrol," kata Coach Justin sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari YouTube MSPORTS ENTERTAINMENT pada Sabtu, 29 Juli 2022.

Baca Juga: Citayam Fashion Week Viral, Outfit Brand Lokal Kian Dilirik dan Dicari

Coach Justin menilai, sikap FIFA dan UEFA seolah-olah menunjukkan bahwa sepak bola hanya milik kelompok pengurus kedua organisasi tersebut beserta anggota-anggotanya.

Bahkan kata dia, FIFA dan UEFA melarang pemerintah melakukan intervensi terhadap kebijakan federasi anggotanya di setiap negara melalui statuta yang telah ditetapkan dengan ancaman sanksi berat jika hal tersebut dilanggar.

"Jadi seolah-olah sepak bola ini punya kita (FIFA dan UEFA) dengan anggota-anggotanya, pemerintah nggak boleh ikut campur," ujarnya.

Akan tetapi, dia menyebut larangan intervensi pemerintah berpotensi memicu terjadinya penyimpangan hingga banyak tokoh penting FIFA maupun UEFA yang dipenjara.

"Yang terjadi adalah penyimpangan, makanya banyak anggota FIFA-UEFA yang dipenjara," katanya.

Baca Juga: Coach Justin Sebut Piala Dunia 2022 Rusak Jadwal Kompetisi dan Bikin Persiapan Pemain Mepet

Lebih lanjut, Coach Justin mengatakan Piala Dunia 2022 yang digelar menjelang akhir tahun baru terjadi pada kali ini.

Biasanya, turnamen Piala Dunia selalu diselenggarakan pada pertengahan tahun atau lebih tepatnya sepanjang bulan Juni hingga Juli.

FIFA beralasan, masalah iklim di Qatar yang dianggap terlalu panas menyebabkan Piala Dunia 2022 harus digelar pada November hingga Desember, meski berimbas terhadap padatnya jadwal kompetisi khususnya di Eropa.

Coach Justin menyebut, Piala Dunia 2022 tak dapat digelar pada Juni hingga Juli karena suhu Qatar yang mencapai angka 55 derajat celcius.

"Piala Dunia di bulan Desember ini kan baru-baru aja, sebelumnya itu dimainkan di bulan Juni-Juli. Tahu nggak berapa derajat Juni-Juli (di Qatar)? 55 derajat. Bulan Mei aja udah 45 derajat," ujar dia.

Baca Juga: 4 Fakta Menarik Seputar Piala Dunia 2022, Salah Satunya Final yang Bertepatan dengan Hari Jadi Banyuwangi

Coach Justin juga berpendapat, FIFA harus memperhatikan masalah cuaca sebelum menunjuk Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Tak hanya itu, berbagai masalah lainnya seperti harga hotel, estimasi suporter yang hadir, dan lain-lain harus menjadi pertimbangan agar FIFA tak menunjuk Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Berdasarkan hal tersebut, Coach Justin menilai banyak faktor 'non teknis' dan ada sesuatu yang salah di balik penunjukan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 oleh FIFA.

"Sebelum FIFA nunjuk, FIFA kan harus tau cuacanya gimana, hotel di Doha harganya berapa, suporter yang datang berapa. Harusnya mereka tidak pilih Qatar murni berdasarkan cuaca itu, jadi terlalu banyak faktor yang nggak make sense, ini ada something wrong," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube MSPORTS ENTERTAINMENT


Tags

Terkait

Terkini

x