Kasus Investasi Bodong 212 Mart yang Rugikan Korban Hingga Miliaran Rupiah, Masyarakat Diminta Jangan Tertipu

6 Mei 2021, 02:30 WIB
Kasus Investasi Bodong 212 Mart yang Rugikan Korban Hingga Miliaran Rupiah, Masyarakat Diminta Jangan Tertipu /Rizqi Arie Harnoko/Tangkap Layar YouTube.com/Kanal Anak Bangsa

KABAR BESUKI - Kasus Investasi Bodong 212 Mart yang belakangan ini menjadi buah bibir diduga telah merugikan korban yang telah menanamkan modalnya.

Minimarket 212 Mart mulai dikenal sebagian publik sejak meletusnya Aksi 212 yang digelar pada 2 November 2016 lalu, sebagai bentuk perlawanan atas tindakan penistaan agama yang dilakukan oleh Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok).

Dilansir Kabar Besuki dari kanal YouTube Kanal Anak Bangsa pada sebuah video yang diunggah Selasa, 4 Mei 2021, sejumlah tokoh ulama mempromosikan 212 Mart yang disebut-sebut sebagai salah satu tonggak kekuatan perekonomian umat Islam.

Baca Juga: Perekonomian Indonesia Akan Pulih Kembali Mulai Tahun 2023, Inilah Terawangan Mbak You!

Akan tetapi, harapan tersebut nyatanya hanya tinggal harapan. Sejumlah masyarakat yang telah berinvestasi di 212 Mart pun mengaku mengalami kerugian hingga mencapai miliaran rupiah.

Tak terima dengan hal tersebut, korban pun melaporkan manajemen perusahaan pengelola 212 Mart kepada pihak kepolisian.

Di sisi lain, manajemen 212 Mart dilaporkan telah melarikan diri dari kasus yang menjeratnya.

Baca Juga: Nyai Ratu Kidul Menerawang, 2021 Banyak Artis yang Meninggal Dunia Secara Mendadak

Rudi S. Kamri selaku Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa mengatakan bahwa pihaknya mendukung langkah tegas dari aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini.

"Saya mendukung langkah tegas dari Polisi untuk mengusut kasus ini, karena ini oknum-oknum yang (mohon maaf) sangat-sangat mencederai masyarakat Indonesia," kata Rudi dalam sebuah video yang diunggah kanal YouTube Kanal Anak Bangsa pada Selasa, 4 Mei 2021.

Menurutnya, banyak masyarakat yang tertarik berinvestasi di 212 Mart karena adanya pengaruh kuat dari beberapa tokoh ulama yang populer di kalangan masyarakat.

Baca Juga: Bos Investasi Bodong Banyuwangi Ditetapkan Sebagai Tersangka, Total Kerugian Capai Rp1 Miliar

"Disamping itu saya harus mengkritisi juga tentang perkembangan 212 Mart. Ini supermarket kecil yang di-endorse oleh pendakwah-pendakwah agama yang terkenal," ujarnya.

Bahkan, dia menyebutkan bahwa 212 Mart juga ditunggangi oleh pihak-pihak yang menurutnya sebagai bagian dari gerakan intoleransi di Indonesia.

"212 ini adalah penanda hari intoleransi di Indonesia. Pada waktu itu, tanggal 2 Desember 2016 itu adalah awal awan gelap di republik ini, terjadinya peristiwa intoleransi yang sangat-sangat brutal," kata dia.

Baca Juga: Investasi Ilegal EDC Cash Raup Untung Rp285 Miliar hingga Rugikan 57 Ribu Nasabah, 6 Tersangka Ditangkap

Dia juga mengaku heran jika roda perekonomian masyarakat dari golongan tertentu hanya boleh berputar pada golongannya saja.

"Saya sangat keberatan kalau perekonomian masyarakat harus bersifat eksklusif untuk tertentu saja. Ini yang saya agak heran. Bahkan, saya pun agak bingung dengan perkembangan dari (mohon maaf) ekonomi syariah," ujar Rudi.

Rudi juga menjelaskan bahwa banyaknya masyarakat yang tertipu dengan investasi bodong yang telah dilakukan oleh manajemen 212 Mart ini juga disebabkan oleh pemahaman agama yang keliru.

Baca Juga: Intip Profil Bahlil Lahadalia, Pengusaha yang Dilantik Sebagai Menteri Investasi Indonesia

Dia juga menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah tertipu dengan iming-iming investasi berkedok ekonomi syariah.

"Masyarakat dibuai dengan ekonomi yang berlabel agama, 212, islami, tanpa riba, tanpa... aduh. Akhirnya kan terjadi penipuan lagi, penipuan lagi, dan penipuan lagi," kata dia sembari mengingatkan kepada masyarakat.

Tak hanya itu, dia juga mengkritisi sikap pendakwah yang turut mempromosikan model investasi yang tidak jelas kredibilitasnya.

Baca Juga: Judul Video Dianggap Terlalu Vulgar, Atta Halilintar Panen Kritikan Warganet

"Dan ini dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu dan pendakwah-pendakwah juga," tuturnya.***

 

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Kanal Anak Bangsa

Tags

Terkini

Terpopuler