Potensi Bisnis di Balik Siaran Langsung Euro 2020, Mulai dari TV Berbayar hingga Layanan Perbankan Digital

21 Juni 2021, 10:30 WIB
Ilustrasi Siaran Langsung Euro 2020 /Rizqi Arie Harnoko/Kabar Besuki

KABAR BESUKI - Penayangan siaran langsung Euro 2020 oleh MNC Group sebagai salah satu official broadcaster menyimpan segudang potensi bisnis tersendiri.

Meski terdapat pembatasan mengenai jumlah pertandingan yang disiarkan oleh stasiun TV terestrial milik MNC Group (melalui RCTI, MNCTV, dan iNews), hal tersebut tak menyurutkan niat mereka untuk memanfaatkan momentum Euro 2020 demi meraup pundi-pundi rupiah dari berbagai sektor dan dengan berbagai cara.

Berbagai strategi pun dilakukan demi memusatkan perhatian masyarakat agar hanya tertuju pada perhelatan Euro 2020 yang digelar sejak 12 Juni hingga 12 Juli 2021 menurut waktu Indonesia.

Baca Juga: Prediksi Euro 2020 Makedonia Utara vs Belanda: Rekor Head to Head hingga Susunan Pemain

Jumlah sportcaster dan komentator pun diperbanyak, wajah-wajah baru untuk host pada segmen kuis dalam program pre-match Europhoria Euro 2020 maupun Focus Euro 2020 dihadirkan untuk meningkatkan kepuasan pemirsa.

Kehadiran mereka juga menjadi kompensasi untuk pemirsa ketika dua belas dari 51 pertandingan Euro 2020 tidak dapat ditayangkan melalui TV terestrial karena adanya batasan dalam klausul kontrak hak siar ditambah campur tangan dari salah satu sponsor pendukung yang berafiliasi dengan layanan streaming berbayar (yang ikut menjadi pemegang hak siar Euro 2020).

Terlepas dari itu semua, penayangan siaran langsung Euro 2020 oleh MNC Group menyimpan potensi bisnis yang tak diketahui oleh sebagian pemirsa.

Baca Juga: Prediksi Euro 2020 Ukraina vs Austria: Rekor Head to Head hingga Susunan Pemain

Berikut ini potensi bisnis di balik siaran langsung Euro 2020 sebagaimana dirangkum Kabar Besuki dari berbagai sumber:

1. TV Berbayar

Selain memiliki hak siar untuk kategori free to air, MNC Group juga memiliki hak siar Euro 2020 untuk kategori TV berbayar melalui MNC Vision Networks yang menaungi MNC Vision, K-Vision, dan MNC Play.

MNC Vision dan K-Vision bermain untuk jalur TV berbayar satelit, namun yang membedakan keduanya adalah cara berlangganan dan metode pembayarannya. Sedangkan MNC Play bermain untuk jalur TV berbayar dengan menggunakan internet protocol, yang di-bundling dengan layanan broadband internet.

Perhelatan Euro 2020 merupakan kesempatan emas bagi MNC Vision Networks dalam rangka meningkatkan potensi pendapatan dari pelanggan melalui penjualan sebuah paket berlangganan untuk membuka akses tayangan seluruh pertandingan Euro 2020 melalui Soccer Channel (On Channel di K-Vision).

Sejatinya, MNC Vision Networks telah melakukannya sejak MNC Group pertama kali menyiarkan turnamen Euro pada tahun 1996 silam, namun mereka baru mengoptimalkan potensi pendapatan ini sejak Euro 2008 hingga kini. Strategi ini juga diterapkan ketika MNC Group memiliki hak siar eksklusif untuk beberapa event olahraga lainnya seperti Sea Games (2011 dan 2019) dan AFF Suzuki Cup (sejak 2008).

Hal serupa juga dilakukan oleh Transmedia ketika Piala Dunia 2018 bergulir. Ketika itu, Transmedia juga berupaya memaksimalkan pendapatan dari penjualan TV berbayar Transvision demi melengkapi perolehan pendapatan iklan maupun pangsa pemirsa untuk dua stasiun TV terestrial mereka, Trans TV dan Trans7.

Begitu juga ketika Emtek Group memegang hak siar UEFA Club Competitions, mereka tak hanya ingin sekedar meningkatkan pendapatan iklan maupun pangsa pemirsa untuk SCTV saja, melainkan mereka juga akan memaksimalkan potensi bisnis dari TV berbayar Nex Parabola serta penjualan paket berbayar dari layanan streaming Vidio.

Baca Juga: 12 Pertandingan Euro 2020 Tak Disiarkan TV Nasional, Pemerhati Media Ingatkan Hal Ini Sejak Dua Tahun Lalu

2. Manajemen Artis

MNC Group juga tak ingin menyia-nyiakan pendapatan dari manajemen artis milik mereka yakni Star Media Nusantara (SMN) selama perhelatan Euro 2020 berlangsung.

Beberapa talent dari SMN juga turut terlibat dalam penayangan siaran langsung Euro 2020 yang ditayangkan oleh RCTI, MNCTV, dan iNews serta Soccer Channel (On Channel untuk penayangan di K-Vision) seperti Christian Chandra, James Purba, Sere Kalina, Rhomedal, Harini Sondakh, Nathalia Hosiana, Ayu Suwenda, Muthia Kirana, hingga Zahra Amalina.

Meski SMN didirikan pada tahun 2005, namun talent mereka baru dilibatkan dalam siaran langsung Euro yang ditayangkan oleh MNC Group sejak edisi 2012. Selain itu, SMN juga turut terlibat dalam siaran langsung tiga edisi Piala Dunia yakni pada 2010, 2014, dan 2018 meski ditayangkan oleh media yang berbeda-beda.

Baca Juga: MNC Group Gabungkan Unsur Sepak Bola dan Hiburan di Euro 2020, Dini Putri: Kita Gak Pernah Tanggung-tanggung

3. Layanan Perbankan Digital

MNC Group juga tak menyia-nyiakan potensi bisnis dari layanan perbankan digital mereka yakni MotionBanking yang baru saja diluncurkan beberapa waktu lalu sebelum bergulirnya kick-off laga perdana Euro 2020 antara Turki vs Italia.

Sebagai informasi, MotionBanking merupakan layanan perbankan digital pertama yang diakui secara resmi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sekaligus merupakan transformasi dari MNC Bank.

MNC Group mensinergikan layanan perbankan digital MotionBanking dengan layanan TV berbayar di bawah naungan MNC Vision Networks dengan memberikan penawaran berupa pembelian paket berlangganan untuk membuka akses siaran langsung seluruh pertandingan Euro 2020 secara gratis untuk nasabah yang baru membuka rekening.

Hal serupa juga dilakukan oleh Transmedia yang mensinergikan Transvision dengan layanan jasa keuangan di bawah naungan CT Corp khususnya Bank Mega saat menjadi pemegang hak siar Piala Dunia 2018.

Ketika mayoritas saham layanan fintech DANA masih dikuasai oleh Emtek Group, mereka pun juga mensinergikannya dengan layanan streaming Vidio untuk penjualan paket berbayar mereka yang di dalamnya termasuk akses untuk menonton seluruh pertandingan UEFA Club Competitions (terutama Liga Champions).

Baca Juga: MNC Group Targetkan Rating dan Share Maksimal untuk Penayangan Euro 2020

Dengan penjelasan tadi, sangat wajar jika tayangan sepak bola kerap menjadi rebutan sejumlah pemain raksasa di industri media khususnya untuk ranah pertelevisian. Sebab, mereka juga memiliki beberapa unit usaha lainnya yang dapat disinergikan dengan media yang mereka miliki untuk meningkatkan pundi-pundi rupiah mereka.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler