Gubernur Khofifah: Investasi di Jawa Timur Lebih Efisien dan Menguntungkan Bagi Investor

- 24 Januari 2021, 22:34 WIB
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa /Biro Humas Provinsi Jatim

KABAR BESUKI - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa Jawa Timur semakin memiliki daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya. Salah satu faktor pendukungnya adalah Incremental Capital-Output Ratio (ICOR) Jatim yang rendah.

“Kita memiliki ICOR yang selalu lebih rendah (5,27) dibanding ICOR rata-rata nasional (6,81) dan beberapa daerah lain seperti DKI Jakarta (7,57), Banten (5,81) dan Jawa Tengah (5,83). Ini menunjukkan bahwa berinvestasi di Jatim lebih efisien daripada rata-rata berinvestasi di Indonesia,” jelas Gubernur Khofifah usai rakor virtual di bidang investasi di Surabaya, Sabtu 23 Januari 2021.

ICOR merupakan parameter ekonomi makro yang menggambarkan rasio investasi kapital terhadap hasil yang diperoleh dengan menggunakan investasi tersebut. Besaran ICOR adalah proxy efisiensi sebuah perekonomian. Semakin rendah nilai ICOR, mengindikasikan semakin tinggi produktivitas kapital. 

Baca Juga: Tahukah Anda Orang yang Tidak Boleh Menerima Vaksin Covid-19? Simak Baik-Baik Ulasan Berikut

Lebih jauh ia menjelaskan, pada tahun 2019, ICOR Jatim sebesar 5,25 sedangkan rata-rata nasional 6,87. “Untuk meningkatkan 1 unit output di Jawa Timur, diperlukan investasi fisik sebesar 5,25. Jelas Jatim menawarkan efisiensi yang lebih tinggi, sekaligus menjanjikan imbal balik yang lebih menguntungkan,” lajut gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu.

Dalam rentang lima tahun terakhir, realisasi investasi Jatim mengalami dinamika. Dan khusus pada dua tahun terakhir sejak Jatim dipimpin Gubernur Khofifah, realisasi investasi terus terdongkrak naik, setelah dua tahun sebelumnya mengalami perlambatan. Bahkan, pada periode Januari sampai dengan September 2020, realisasi investasi Jatim telah melampaui capaian tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp. 66,5 triliun.

Sedangkan di tahun 2019 sebesar Rp 58,4 triliun. “Dari sisi pertumbuhan, total investasi Jatim naik 42,1%. Ini adalah yang tertinggi di Jawa, yang sebagian besar justru tumbuh negatif,” jelas Gubernur Khofifah.

Baca Juga: Hasil Akhir FA Cup Chelsea vs Luton Town, The Blues Lolos ke Babak 16 Besar

Secara komposisi, investasi Jatim terutama ditopang oleh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Diakui oleh Gubernur Khofifah, PMDN memang menjadi backbone investasi di Jatim. “Realisasi PMDN kita selalu yang tertinggi dibanding provinsi-provinsi lain,” imbuhnya.

Halaman:

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: birohumas.jatimprov.go.id


Tags

Terkini

x