Waduh, Produksi Cabai Akan Terancam Menurun Sebanyak 50 Persen Gara-gara Terdampak Hal Ini

- 4 Maret 2021, 08:09 WIB
Ilustrasi cabai rawit.
Ilustrasi cabai rawit. /ANTARA FOTO/Asprillia Dwi Adha.

Dilansir Kabar Besuki dari ANTARA, Selain itu, kelembaban saat musim hujan juga menyebabkan berkembang biak dan cepatnya penyebaran berbagai jenis hama, seperti wereng.

"Kondisi cuaca ekstrim membuat petani kehilangan uang. Ini karena produktivitas cabai menurun sementara biaya produksi untuk memberantas hama meningkat," kata Sumanto.

Selain cabai, tanaman hortikultura lain yang terkena dampak kondisi cuaca ekstrem di Kabupaten Madiun adalah bawang merah, tomat, dan sejumlah buah-buahan seperti melon, manggis, dan alpukat.

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, luas areal tanam cabai di Kabupaten Madiun mencapai lebih dari 331 hektar yang terletak di Kecamatan Gemarang, Kare, Dolopo, Kebonsari, Dagang dan Pilangkenceng.

Baca Juga: RESMI! Ketum PBNU Said Aqil Siroj Diangkat Menjadi Komisaris Utama PT KAI, Humas: Semoga Membawa Kemajuan

Sementara itu, harga cabai merah semakin pedas. Saat ini harga cabai rawit bisa mencapai Rp 150.000 per kg.

Beberapa pedagang mengaku khawatir saat membeli cabai. Ia tidak berani membeli dalam jumlah banyak karena takut tidak ada pembeli yang membeli.

harga cabai di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Madiun terpantau masih tinggi sejak Rabu tanggal 3 Maret 2021 kemarin.

Harga cabai keriting mencapai Rp50.000 per kilogram, cabai merah Rp40.000 per kilogram, dan cabai rawit Rp100.000 per kilogram.***

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

x