Harga Emas Kembali Naik, Meski Terganjal Lonjakan Imbal Hasil Obligasi Amerika Serikat

- 19 Maret 2021, 09:46 WIB
Harga Emas Malah Tergerus Anjlok Hingga 3,80 Dolar Menjelang Pengumuman Hasil Pertemuan FOMC
Harga Emas Malah Tergerus Anjlok Hingga 3,80 Dolar Menjelang Pengumuman Hasil Pertemuan FOMC /Aliefia R/foto : pexels // user : @michael-steinberg-95604

KABAR BESUKI - Emas berjangka kembali naik Kamis malam (Jumat pagi WIB), berbalik dari penurunan hari sebelumnya karena investor mencerna berita pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve AS, tetapi kenaikan terhambat oleh lonjakan imbal hasil. pada obligasi Amerika Serikat dan dolar yang lebih kuat.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Stock Exchange naik $ 5,40, atau 0,31 persen, ditutup pada $ 1,732,50 per ounce. setelah jatuh lebih dari US $ 10 ke posisi terendah sesi di bawah US $ 1.717.

Baca Juga: Pahami! Begini Cara Terbaik untuk ‘Break’ dengan Pasangan, Tidak Berlaku untuk yang Sudah Menikah

  • Emas berjangka tergerus US $ 3,8 atau 0,22 persen menjadi US $ 1.727,10 di Sehari sebelumnya, Rabu 17 Maret 2021.
  • Emas berjangka menguat US $ 1,7 atau 0,1 persen menjadi US $ 1.730,90 per ounce pada Selasa 16 Maret 2021.
  • setelah naik US $ 9,40 atau 0,55 persen pada $ 1.729,20 Senin 15 Maret 2021.

Di pasar spot, bagaimanapun, emas diperdagangkan lebih rendah karena investor mencoba menyesuaikan diri dengan ketidakpastian yang diciptakan oleh sikap dovish Federal Reserve terhadap kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat.

Harga spot emas turun 0,70 persen menjadi US $ 1.732,99 per ounce pada pukul 1:49 sore waktu setempat (17:49 GMT), setelah mencapai level tertinggi sejak 1 Maret di US $ 1.755,25.

Baca Juga: Sinyal Internet Terbatas, Siswa Lereng Gunung Raung Banyuwangi Belajar di Rumah Lewat Radio

Ketidakpastian investor meningkat setelah Ketua Fed Jerome Powell pada konferensi pers usai rapat Federal Open Market Committee (FOMC) menolak memberikan petunjuk bahwa bank sentral akan membeli lebih banyak obligasi di awal tahun. Meningkatnya imbal hasil membatasi reli dalam aset berisiko.

Tingkat pengangguran AS kemungkinan akan terus turun 6,2 persen pada Februari karena inflasi naik menjadi 2,4 persen dan memperkirakan pertumbuhan ekonomi yang cepat sebesar 6,5 persen karena pandemi virus korona sedang berlangsung. Tapi itu masih belum cukup untuk menaikkan suku bunga.

Baca Juga: Setahun Program Kartu Prakerja, Survei Membuktikan 88% Ketrampilan Meningkat

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x